Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Ketua Bawaslu Abhan meminta Pusat Penelitian, Pengembangan, Pendidikan, dan Pelatihan (Puslitbangdiklat) Bawaslu harus bisa menerjemahkan empat tugas fungsi (tusi) Bawaslu yakni pencegahan, pengawasan, penindakan dan penyelesaian sengketa proses ke dalam model kompetensi pengawas pemilu. Pasalnya, kata dia Puslitbangdiklat merupakan bagian 'think thank' Bawaslu dalam melahirkan program yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas jajaran pengawas pemilu.
Dia menuturkan dalam menentukan model kompetensi dan skema pelatihan pengawas pemilu harus melihat kepada output atau hasil yang ingin dicapai. Abhan menegaskan output yang harus dilihat yakni kembali pada empat tugas pokok dan fungsi Bawaslu sebagaimana yang diatur dalam Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
"Puslitbangdiklat ini harus mampu meramu dari semua tusi (Bawaslu) itu yang nanti disodorkan (ke pengawas pemilu). Menggodok modul memang berat untuk menerjemahkan empat tusi Bawaslu itu," kata Abhan dalam penutupan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Model Kompetensi dan Skema Pelatihan Pengawas Pemilu di Jakarta, Jumat (18/3/2022).
Dia menjelaskan pengalaman mengawasi Pemilu 2019 bisa dijadikan pijakan bagi Puslitbangdiklat untuk menentukan model kompetensi dan skema pelatihan pengawas pemilu dalam rangka menuju Pemilu 2024. Menurutnya, kebutuhan kompetensi pengawas pemilu dalam mengawasi Pemilu 2024 tidak ada hal baru karena UU-nya sama.
"Pengalaman inilah yang menjadi evaluasi dan Puslitbangdiklat inilah yang akan menggodok modul dari ini semua," cetus lelaki asal Pekalongan, Jawa Tengah itu.
Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Mocahmmad Afifuddin mengatakan seperti halnya lembaga-lembaga lain, dalam melakukan peningkatan kapasitas yang harus dilihat adalah output dan target. "Kita harus rumuskan target kita apa, kalau target kita untuk penyelenggara maka apa-apa kompetensi yang diharapkan, metode yang lain-lain mengikuti," jelasnya.
Afif menegaskan forum ini penting untuk merumuskan masa depan desain Bawaslu. Baginya, Puslitbangdiklat ini menjadi semacam 'kawah candra dimuka' yang nanti akan menjadi tempat menggodok serta meningkatkan kompetensi dan keahlian pengawas pemilu dalam memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai penyelenggara pemilu.
"Puslitbangdiklat harus benar meramu ini. Saya yakin Puslitbangdiklat bisa mengantarkan ke gerbang yang semestinya," harapnya.
Fotografer: Jaa Pradana