Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Abhan meminta KPU meningkatkan kesahihan atau validitas Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih). Berkaca dari gelaran pemilihan (pilkada) sebelumnya, dia menilai, validitas Sidalih lebih rendah daripada data pemilih yang tidak masuk Sidalih.
Abhan sendiri tak menampik, dari gelaran pemilihan ke pemilihan Sidalih terus diperbaiki. Namun tetap saja, jajaran pengawas di daerah kerap menemukan ketidaksinkronan data pemilih yang telah dicoret dengan data pemilih yang ada dalam Sidalih.
"Sering kami temukan di lapangan kawan-kawan di daerah kan sering mencoret (data pemilih) tapi di sistem (Sidalih) masih keluar lagi. Ini kan persoalan sistemnya," ungkapnya saat menjadi pembicara dalam Bimtek Sidalih KPU di Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Abhan mengkhawatirkan, apabila validitas Sidalih masih rendah bisa memunculkan permasalahan-permasalahan. Beberapa hal yang santer muncul masalah seperti ketika salinan daftar pemilih tetap (sdpt) yang diberikan KPU kepada pemilih atau sdpt yang ditempel di TPS bisa tidak sesuai.
"Tantangan kita adalah bagaimana menyinkronkan (data pemilih) antara Sidalih dan non Sidalih. Ini saya kira penting, salahnya di mana, apa yang harus dicari?," tanya Abhan.
Sebagai informasi, KPU akan melakukan kegatan pencocokkan dan penelitian (coklit) dafar pemilih Pilkada 2020 yang direncanakan berlangsung sejak 17 April hingga 16 Mei 2020. Proses coklit dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dari KPU. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) dan Panitia Pengawas Kelurahan/Desa yang akan mengawasi proses coklit tersebut.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Irwan