Gianyar, Bawaslu Bali – Di hadapan jajaran pengawas Pemilu se-Bali, mitra lembaga, organisasi mahasiswa, dan tokoh masyarakat sipil, Anggota Bawaslu Totok Totok Hariyono menolak pandangan lama yang membatasi kerja Bawaslu hanya pada saat tahapan berlangsung.
“Kita (Bawaslu) bukan sekadar pekerja Pemilu, kita adalah pekerja demokrasi. Justru waktu paling krusial saat tidak ada tahapan, karena tugas Bawaslu juga membangun kualitas demokrasi untuk masa depan,” tegasnya saat membuka kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu di Bali, Jumat (25/7/2025).
Ia pun mengapresiasi kinerja Bawaslu Provinsi Bali yang dinilai sukses melewati Pemilu dan Pemilihan tanpa sengketa hasil maupun aduan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). “Ini bukan sekadar sukses teknis, tapi keberhasilan kolaborasi antarlembaga menciptakan demokrasi yang damai dan bermartabat,” kata pria kelahiran Malang tersebut.
Senada dengan Totok, Ketua Bawaslu Bali, I Putu Agus Tirta Suguna menegaskan bahwa semangat demokrasi harus tetap dikobarkan meski tahapan telah selesai. “Demokrasi hidup dalam literasi politik yang kita bangun, dalam kepercayaan publik yang kita rawat, dan dalam penguatan kelembagaan yang tak boleh rapuh oleh waktu,” jelasnya.
Suguna menambahkan bahwa keberhasilan tanpa sengketa bukan akhir, tetapi titik awal untuk kerja-kerja reflektif, penguatan kelembagaan, dan membangun ekosistem pengawasan yang berkelanjutan. “Kalau kita hanya bekerja saat tahapan, kita bukan pengawas demokrasi, melainkan petugas kalender,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DKPP RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menegaskan pentingnya integritas pribadi dalam menjaga marwah kelembagaan. Menurutnya, kekuatan penyelenggara Pemilu tak hanya dilihat dari kepatuhan prosedural, tetapi juga dari etika yang menjadi napas setiap penyelenggara Pemilu.
“Etika bukan formalitas. Ia melekat pada seluruh unsur penyelenggara, dari pimpinan hingga ad hoc,” tegas Raka Sandi. Ia pun mendorong penguatan kapasitas dan profesionalitas lembaga sebagai langkah antisipatif terhadap kompleksitas tantangan Pemilu ke depan.
Editor : Nofiar
Penulis : Gungna (Humas Bawaslu Prov Bali)
Foto : Adit (Humas Bawaslu Prov Bali)