Empat pimpinan Bawaslu berurutan dari kiri ke kanan Ratna Dewi Pettalolo, Fritz Edward Siregar, Rahmat Bagja, dan Mochammad Afifuddin meresmikan studio podcast Bawaslu di Gedung Bawaslu Jl. MH. Thamrin Jakarta, Kamis (7/4/2022)/foto: Pemberitaan dan Publikasi Bawaslu
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Bawaslu resmi meluncurkan program Podcast dalam rangka menyosialisasikan sekaligus memberikan edukasi pengawasan pemilu kepada seluruh masyarakat Indonesia. Peluncuran podcast dihadiri oleh empat anggota Bawaslu yakni Ratna Dewi Pettalolo, Rahmat Bagja, Fritz Edward Siregar dan Mochammad Afifuddin.
Berlokasi di lantai satu Gedung Bawaslu, Jakarta, peluncuran podcast ditandai dengan pemotongan pita di pintu masuk studio oleh empat anggota Bawaslu. Dalam sambutannya, Fritz ingin podcast akan siaran minimal satu kali dalam sepekan. Narasumbernya bisa dari berbagai macam kalangan yang terkait dengan pemilu. Bisa dihadirkan langsung atau via zoom jika ada narsum dari luar negeri.
"Ini merupakan semangat Bawaslu untuk melakukan inovasi," ungkap Fritz di ruang studio Podcast Bawaslu, Jakarta, Kamis (7/6/2022).
Baca juga: Taati Keputusan KPU, Bagja: Penyelenggara Pemilu Fokus Siapkan Pemilu 2024 pada 14 Februari
Sementara Dewi memiliki harapan terhadap program baru ini. Dia ingin podcast menjadi fungsi advokasi, informasi, sosialisasi, edukasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui seluk beluk pemilu dan Bawaslu.
"Maksimalkan sarana yang ada. Podcast Bawaslu harus bisa menjadi corong informasi bagi siapapun yang membutuhkan," tutur wanita asal Palu, Sulawesi Tengah itu.
Sedangkan Afifuddin menilai ini merupakan sebuah langkah yang harus dilakukan oleh humas Bawaslu dalam upaya mensosialisasikan tugas, fungsi dan kerja-kerja Bawaslu kepada masyarakat luas.
"Kehadiran podcast merupakan sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditolak karena kemajuan zaman," terangnya.
Terakhir, Bagja berharap podcast bisa berjalan dengan lancar dan dikemas dengan menghadirkan narasumber serta isu yang menarik. Sehingga nantinya memancing minat masyarakat untuk menonton podcast ini.
Editor: Jaa Pradana
Fotografer: Hendi Purnawan
