Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Bawaslu akan kembali menggelar Lomba Debat Pemilu Antar Perguruan Tinggi 2023. Pada kesempatan itu, Anggota Bawaslu Puadi memberikan masukan tiga poin penting untuk penyelenggaraan lomba debat mahasiswa mendatang.
Pertama, Puadi meminta adanya pedoman berkualitas untuk menjadi panduan peserta dalam melakukan debat. Tidak hanya berkualitas ungkapnya, namun dapat konsisten dijadikan panduan dalam penyelenggaraan debat di tahun berikutnya.
"Debat sebelumnya menjadi evaluasi kita, agar kedepannya lebih baik lagi," kata Puadi saat membuka forum diskusi bertema Rapat Teknis Penyelenggaraan Lomba Debat Pemilu Antar Perguruan Tinggi 2023, di Jakarta (15/5/2023).
Kedua masukannya, mosi atau salah satu unsur yang sangat penting dalam berjalannya sebuah debat yang berkaitan dengan isu-isu hukum. Tujuannya, kata dia, dapat menjadikan debat tersebut sebagai ajang sosialisasi efektif dalam pengawasan pemilu.
"Mosinya harus ditetapkan, agar agenda debat ini tidak sekadar debat, tetapi juga sebagai sosialisasi pengawasan pemilu lewat kampus. Debat dapat, ilmu juga dapat," terangnya.
Ketiga, debat juga harus menentukan tema-tema yang krusial dan sedang berjalan dalam konteks penyelenggaraan pemilu.
"Sengaja dibuat tema-tema seperti ini, agar mahasiswa dapat lebih peduli dengan isu kepemiluan," tegasnya.
Sekadar informasi, Bawaslu telah melaksanakan dua kali lomba debat kepemiluan antar Perguruan tinggi. Pertama pada tahun 2019 dan terakhir 2022.
Kepala Biro FPP Bawaslu Yusti Erlina menerangkan, bermodal pengalaman itu, Bawaslu menilai penyelenggaraan debat kepemiluan, mendapat respon positif dari banyak civitas akademika perguruan tinggi.
"Atas dasar kesuksesan itu, Bawaslu memandang momentum penyelenggaraan debat pemilu dengan menggandeng civitas akademika menjadi ajang sosialisasi yang efektif dalam hal pengawasan pemilu," tuturnya.