Dikirim oleh Jaa Pradana pada
Anggota Bawaslu M Afifuddin saat memberikan arahan dalam acara penutupan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) tingkat lanjut gelombang pertama di Bogor, Kamis (11/11/2021) malam/Foto: Pemberitaan dan Publikasi Bawaslu RI

Bogor, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) tingkat lanjut gelombang pertama telah resmi berakhir. Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin meyakini para kader pengawas partisipatif akan mampu mengubah wajah demokrasi Indonesia di masa mendatang.

"Kalau Soekarno pernah bilang berikan saya sepuluh pemuda, akan saya ubah wajah dunia, maka Bawaslu hari ini memberikan seratus kader pengawas partisipatif yang akan mengubah wajah demokrasi Indonesia," cetusnya dalam penutupan SKPP tingkat lanjut di Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021).

SKPP ini telah berlangsung selama tujuh hari. Dari pengamatan Afif, hampir semua peserta terlihat antusias dan aktif dalam melakukan diskusi, praktik serta tanya jawab terkait demokrasi dan pengawasan pemilu. Bahkan, dia mengaku bangga atas hal tersebut.

"Saya melihat kader pengawas sangat aktif dalam forum-forum. Kami bangga dengan situasi yang terjadi di forum ini dan kami yakin ini akan menjadi model yang luar biasa," paparnya.

Afif menegaskan, perbedaan pengalaman hidup para peserta SKPP yang selama seminggu mendapatkan pembekalan sarat makna. Pengalaman tersebut menurutnya akan mengantarkan masa depan para peserta SKPP yang lebih baik lagi.

"Yang paling penting bagi kita, kader pengawas mempunyai perspektif pengawasan secara utuh. Sahabat Bawaslu tahu apa itu jenis-jenis pelanggaran dan bisa menyampaikannya dengan cara-cara riang gembira seperti dengan membuat konten tiktok, youtube dan lain-lain," paparnya.

Terakhir, Afif berharap pengawas partisipatif selalu menjaga komunikasi dan silaturahmi karena keduanya merupakan hal yang penting dalam membangun budaya demokrasi yang lebih baik.

Editor: Ranap THS
Fotografer: Jaa Pradana