• English
  • Bahasa Indonesia

Lawan Berita Bohong, Lolly: Bawaslu Akan Gandeng Konten Kreator untuk Sebar Informasi

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty saat berdiskusi tentang antisipasi dan penanganan hoaks bersama LSM seperti Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), maupun dengan platform digital seperti Facebook, Tiktok, Google Indonesia, Kamis (18/5/2022). (Foto : Tim Publikasi dan Pemberitaan Bawaslu RI)
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan Bawaslu akan menggandeng konten kreator untuk menyebarkan literasi kepemiluan melalui platform digital. Tidak hanya itu, menurut Lolly penyebaran informasi yang benar secara masif oleh para konten kreator dapat mencegah penyebaran berita bohong. 
 
Walau tersebut dilakukan, kata Lolly pada kenyataannya dengan men-takedown konten tersebut tidaklah menyelesaikan akar persoalan melainkan cara tersebut hanya untuk tindakan cepat. Maka itu, dibutuhkan konten edukasi kepemiluan.
 
"Kenapa berita hoaks menyebar, karena memang berita benar itu tidak tersebar. Maka itu  kita akan lakukan percepatan untuk menyebarkan berita benar tersebut," kata Lolly saat berdiskusi tentang antisipasi dan penanganan hoaks bersama LSM seperti Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), maupun dengan platform digital seperti Facebook, Tiktok, Google Indonesia, Kamis (18/5/2022). 
 
Menurut Lolly, dengan memaksimalkan peranan anak muda dalam dalam memanfaatkan platform digital akan membuat demokrasi di Indonesia semakin baik. 
 
"Di tangan mereka bisa menahan informasi bohong dan bisa menyebarkan berita yang benar. Maka itu, salah satu fokus kami kali ini adalah memberdayakan jari teman-teman muda itu," tegasnya. 
 
Selain itu, Srikandi Pengawasan itu juga menyatakan Bawaslu akan menggandeng berbagai platform baik itu Facebook, Twitter, Whatsapp, Instagram, dan platform digital lainnya untuk menyediakan informasi atau edukasi kepemiluan. Juga dengan menyamakan perspektif, menyepakati alur kemudian memudahkan dalam percepatan kroscek data. 
 
"Kalau informasi kepemiluan itu hadir di setiap platform, mau tidak mau masyarakat akan mengklik itu. Harapannya ke depan tanggung jawab para platform sudah didorong sejauh itu dan saya berharap itu terjadi karena ini yang kita butuhkan," ujarnya.
 
Sependapat dengan Lolly, perwakilan Google Indonesia Anne Yurico mengatakan setuju dengan apa yang akan dilakukan Bawaslu, sebab menurutnya men-takedown tidak dapat menyelesaikan masalah.
 
"Setuju dengan perkataan Bu Lolly men-takedown tidak akan menyelesaikan masalah," ujarnya.
 
Editor: Reyn Gloria
Foto : Robi Ardianto
 
Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu