Lombok, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar menyampaikan usulan pelatihan bagi saksi parpol politik (parpol) untuk Pemilu Tahun 2024 dapat dibuat dengan versi digital. Pasalnya dia melihat sebelumnya bahan dicetak dalam bahan buku dan terlambat pendistribusiannya dengan berbagai kendala.
Fritz juga menyoroti hal ini mengingat adanya kendala komunikasi antardivisi di Bawaslu tingkat provinsi. Sehingga dia meminta agar seluruh Kordinator Divisi Bawaslu Provinsi ke depannya dapat saling berdiskusi terkait isi dari materi yang ingin disampaikan kepada saksi parpol untuk dapat lebih komprehensif.
"Jadi kita bisa buat pelatihan lewat bentuk video jadi kerja sama antardivisi, oleh karena itu jaman berubah zaman dulu masih pakai buku namun sekarang eranya digital," jelasnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (5/11/2021) malam.
Menurutnya perlu kerja sama dalam menentukan materi yang berisi dan padat guna dikonsumsi saat pelatihan saksi parpol. Untuk itu, dirinya mengingatkan harus ada dukungan antardivisi untuk membuat materi tersebut bisa tersampaikan tepat sasaran.
Baca juga: Buku Saku Panduan Saksi Peserta Pemilu 2019
Dalam hal itu Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin juga memiliki pandangan yang sama dalam perubahan bentuk bahan pelatihan saksi parpol. Keterlambatan distribusi bahan, tambah Afif, dapat terjadi karena mepetnya jadwal pelatihan dan persiapan terlebih kondisi dan situasi antarprovinsi berbeda-beda kendalanya.
"Bisa kita inventarisir sebenarnya masalahnya, apa masih perlu buku yang perlu dicetak atau soft file semua harus kita posisikan dalam ide netral untuk efektivitas dan efisiensi," kata Afif dalam forum tersebut.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Reyn Gloria