Labuan Bajo, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Bawaslu sedang menyusun data rekam jejak pengawas pemilu untuk evaluasi kinerja. Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda meminta basis data yang digunakan terstruktur dan terorganisir.
Dia menilai basis data ini sebagai potret pengawasan pemilu sekaligus pertanggungjawaban kelembagaan, kinerja, dan upaya melakukan pembinaan.
"Saat ini Bawaslu sedang menyusun sistem berbasis input data kinerja yang menyajikan data-data seluruh jajaran aparatur pengawas pemilu, baik ketua dan anggota maupun pejabat struktural dan fungsional hingga pengawas ad hoc. Data ini digunakan untuk evaluasi kinerja atas kegiatan (kerja) yang telah dilaksanakan," ungkap Herwyn saat membuka kegiatan Rapat Review Pemantauan Progres Pengelolaan dan Input Data Pengawas Pemilu untuk Pemilihan tahun 2024 di Nusa Tenggara Timur, Kamis malam (20/6/2024).
Untuk itu tambah Herwyn, yang perlu dipersiapkan adalah data yang lengkap dan valid. Sehingga data profiling ini dapat dijadikan pengambilan kebijakan bagi pimpinan dalam melakukan evaluasi.
“Data-data yang saat ini diinput nantinya secara terintegrasi akan diolah menjadi basis data untuk pengambilan kebijakan selanjutnya,” jelas alumnus Universitas Brawijaya itu.
Lebih lanjut dia menjelaskan jika data yang diinput sudah lengkap, data tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk menyusun Key Performance Indicator (KPI) untuk menentukan visi misi Bawaslu di masa depan. Melalui data tersebut kata Herwyn, bisa mengetahui hal yang perlu diperbaiki kedepannya.
“Dengan melihat data rekam jejak pengawas pemilu yang dengan sendirinya menjadi bahan evaluasi kinerja akan dipetakan kondisi objektif kerja-kerja pengawasan pemilu yang nantinya menjadi salah satu pertimbangan evaluatif dalam menyusun rencana strategis (renstra),” pungkasnya.
Editor: JRP
Foto: Baini Taslihudin