Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengapresiasi adanya Sekolah Pengawas Pemilu (SPP) pertama yang disenggarakan oleh Bawaslu Kalimantan Barat (Kalbar). Menurutnya, kehadiran SPP menjadi langkah awal untuk meningkatkan kapasitas jajaran pengawas pemilu dalam menghadapi Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang.
Bagja berharap SPP tersebut menjadi bekal para pengawas pemilu dalam menangani berbagai tantangan nantinya. Terlebih, tahapan akan dimulai Juni 2022, sehingga pengembangan pengetahuan untuk mengatasi dugaan pelanggaran maupun sengketa butuh dilakukan.
"Patut kita apresiasi acara ini semoga sekolah ini jadi pemicu semangat untuk diadakan juga di provinsi lain dan terutama provinsi Kalimantan lainnya,"ujarnya saat membuka Sekolah Pemilu untuk Kalimantan Barat secara daring, Selasa (17/5/2022).
Dia juga berharap SPP bisa membuat pengawas pemilu menangani aduan maupun permohonan dengan baik. Terlebih, tambah Bagja, seluruh proses pengawasan dalam verifikasi administrasi dan faktual yang dilakukan minim hambatan.
"Ikuti seluruh proses pelajaran dan pemberian materi oleh para narasumber yang kompeten. Sekolah ini berdasarkan keaktifan teman-teman jadi saya harap setiap forum bisa aktif, cepat menangkap dan jika tidak tahu bertanya," kata Bagja.
Sebagai informasi, Sekolah Pengawas Pemilu diselenggarakan pada 17 Mei 2022 hingga 21 Juni 2022 di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat. Peserta kegiatan merupakan peserta internal yang terdiri dari ketua, anggota, koorsek/kasek K
Kabupaten/kota dan staf.
Sementara itu, narasumber dalam kegiatan merupakan pihak eksternal yang berlatar belakang akademisi, praktisi dan pegiat pemilu.
Penulis/Dok : Reyn Gloria