Semarang, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Bawaslu Provinsi Jawa Tengah meluncurkan Film Teka-Teki Pemilihan secara virtual, Kamis (26/8/2021). Peluncuran tersebut turut dihadiri anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo dan Rahmat Bagja secara daring.
Menurut Dewi, film tersebut dapat menjadi proses pembelajaran untuk memahami secara utuh soal penanganan pelanggaran, juga bentuk pelanggaran politik uang dalam menghadapi pemilu dan pemilihan. Film itu juga kata dia dapat menjadi pendidikan politik.
"Selamat atas peluncuranya!. Film yang tidak biasa tapi luar biasa karena seluruh artis kordiv penanganan pelanggaran yang ternyata tidak hanya bisa berkutat dengan pasal-pasal dan kajian, tetapi multitalenta dalam berperan,” kata Dewi yang menyaksikan peluncuran melalui aplikasi zoom.
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan film Teka-Teki Pemilihan tidak hanya sebuah karya yang menghibur, tetapi juga dapat memberikan pendidikan kepada masyarakat.
“Kolaborasi humas dan penanganan pelanggaran menghasilkan sebuah konten edukasi sangat bisa diaplikasikan pada Bawaslu seluruh Indonesia, menghasilkan sebuah karya yang selain menghibur juga mengedukasi publik,” kata Bagja.
Sementara itu, pimpinan Bawaslu lainnya mengucapkan selamat melalui video testimoni. Turut hadir dalam peluncuran film tersebut Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Mulyo Hadi.
Menurutnya, secara keseluruhan film Teka-Teki Pemilihan sudah layak untuk disaksikan oleh masyarakat umum, karena mengandung muatan edukasi yang ringkas sederhana dan dapat diterima dengan mudah.
"Hanya saja penajaman peran serta pengambilan gambar lebih dikuatkan, sehingga menggambarkan situasi yang terjadi," katanya.
Dia juga berharap akan banyak produksi yang dihasilkan, guna memperkaya konten-konten menarik dan penuh edukasi yang dapat dinikmati publik.
Ketua Bawaslu Jawa Tengah Fajar Saka yakin pendidikan politik melalui konten video atau film dapat menjadi sarana menarik dalam mensosialisasikan kerja Bawalu.
"Film ini sebagai edukasi, apapun mediumnya dapat menjadi sarana yang menarik untuk mensosialisasikan kerja Bawaslu, harapanya tidak hanya di provinsi saja, namun di 35 kabupaten/kota dapat mengeluarkan produk inovatif seperti ini,” ungkap Ketua Fajar.
Sekilas soal film Teka-Teki Pemilihan, diinisiasi oleh divisi penanganan pelanggaran sebagai edukasi kepada masyarakat untuk mencegah dan berani melaporkan berbagai tindak pelanggaran pemilu dan pemilihan.
Film yang ditulis oleh Wahibul Minan dan disutradarai Zaki Ahmad menceritakan tentang kepala desa yang ikut menjadi tim sukses pasangan calon dengan membagikan sembako.
Namun, ada warga yang berjuang untuk mengungkap hal tersebut dengan melapor ke Bawaslu dan Film itu diperankan oleh Kordiv penanganan pelanggaran 35 kabupaten/kota.
Penulis dan Foto : Humas Bawaslu Provinsi Jawa Tengah