Majene, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Rahmat Bagja meresmikan desa antipolitik uang di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Desa tersebut, yakni Palipi Soreang.
Bagja memberikan apresiasi kalangan pemuda dan warga Desa Palipi Soreang yang antusias mendukung peresmian wilayahnya sebagai desa pertama di Sulbar yang mendeklarasikan gerakan 'Desa Anti Politik Uang'.
"Baru pertama kali, kami (Bawaslu) melihat pemuda ikut dalam aktivitas gerakan antipolitik uang. Kami berharap komitmen ini dipegang teguh selamanya," katanya saat meresmikan desa antipolitik uang tersebut, Sabtu (15/2/2020).
Dia menuturkan, satu hal yang paling dimusuhi oleh demokrasi yakni politik uang. Menurutnya, pemuda-pemudi usia 17 tahun adalah usia yang ideal untuk menanamkan pemahaman bahwa memilih adalah tanggung jawab bersama tanpa ada politik uang.
"Saya punya impian jika pemuda sudah seperti ini, insyaallah pada waktu mendatang pasti menjadi para warga negara yang sangat aktif menolak politik uang," ungkapnya.
Hal serupa disampaikan Wakil Bupati Kabupaten Majene Lukman. Dia menuturkan, hari ini terasa istimewa buat Kabupaten Majene. Pasalnya, ada desa yang membuat komitmen untuk menolak politik uang.
"Saya segenap bersama pemerintah kabupaten (pemkab) Majene mengapresiasi langkah yang telah mencetuskan suatu komitmen untuk menolak politik uang di desa Palipi Soreang," tuturnya.
Lukman berharap dengan adanya komitmen warga Desa Palipi Soreang bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di seluruh Kabupaten Majene. Dia pun mengajak semua warga memberikan dukungan maksimal adanya gerakan tolak politik uang desa tersebut.
"Kami akan segera menyosialisasikan kemana-mana bahwa di Majene sudah ada getaran positif yang mulai bergerak di Desa Palipi Soreang. Mudah-mudahan Kabupaten Majene adalah kabupaten pertama yang tidak ada kasus politik uangnya," imbuhnya.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Muhtar