Bekasi, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengharapkan seluruh pengawas di tempat pemungutan suara (TPS) untuk belajar mengambil foto formulir C1-Plano yang baik menggunakan 'hand phone". Sebab, berdasarkan pengalaman pada Pemilu 2019, banyak pengawas yang memotret C1 Plano kurang jelas.
"Foto yang kurang jelas atau blur sangat menyulitkan ketika ingin menyandingkan data. Karena tulisan dan angkanya tidak terlihat," katanya dalam Diskusi Evaluasi Penggunaan Sistem Pengawasan Pemilu (Siwaslu) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/10/2019) malam.
Bagja mengatakan, ke depan tidak menutup kemungkinan bahwa kemahiran mengambil foto melalui telepon genggam menjadi salah satu syarat dalam pendaftaran pengawas TPS. Juga harus bisa memahami isi dalam buku saku pengawasan.
"Petugas yang mumpuni di lapangan sangat membantu pengawasan untuk mengembangkan Siwaslu. Kalau 80 persen pengawas memiliki foto C1 plano yang baik akan sangat membantu saat peyandingan data ketika ada persoalan," ungkapnya.
Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu ini mengakui, Siwaslu belum sempurna. Baginya, masih terdapat beberapa kekurangan. Misalnya beberapa kali jaringan putus yang menyebabkan beberapa data hilang, sehingga harus dikirim ulang. Beruntung data yang sempat hilang bisa dipulihkan kembali dan tidak menimbulkan persoalan.
"Siwaslu perlu diperbaiki. Saya harap falam forum ini menghasilkan sebuah solusi. Agar ke depan tidak terulang lagi," tutupnya.
Editor: Ranap THS