Dikirim oleh Robi Ardianto pada
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty saat mberikan sambutan sebelum menutup kegiatan di Bawaslu Sulawesi Selatan, Sabtu (11/5/2024).

Makassar, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Bawaslu Sulawesi Selatan (Sulsel) telah melakukan pencegahan selama pemilu sebanyak 16.615 upaya pencegahan. Hal itu tercatat, sebagai provinsi kedua terbanyak yang melakukan pencegahan setelah Jawa Tengah. Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengapresiasi upaya pencegahan yang telah dilakukan secara masif, mulai tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan jajaran ad hoc (sementara)se-Sulsel.

"Sulsel itu peringkat kedua dengan data pencegahan tertinggi, setelah Jawa Tengah artinya (Bawaslu se-Sulsel) serius banget melakukan pencegahan," katanya saat menutup kegiatan di Bawaslu Sulsel, Sabtu (11/5/2024).

Lalu, kata dia, dalam penyelesaian sengketa Sulses posisinya terbanyak kelima setelah Jawa Barat, Sumatera Utara, DKI Jakarta,Sulawesi Utara, lalu Sulawesi Selatan.

Meski demikian, Lolly menekankan seluruh jajaran untuk bersikap kritis dan berpikir out of the box saat melakukan evaluasi terhadap upaya pencegahan yang telah dilakukan. "Apakah pencegahan yang dilakukan sudah menimbulkan efek kejut, apakah sudah menimbulkan efek jera," ujarnya.

Selain itu, dia juga mengingatkan seluruh jajarannya agar mengubah kacamatanya dari UU Pemilu ke UU Pemilihan. "Pikada adalah waktu kita membayar hutang, saat pemilu belum maksimal dalam melakukan pengawasannya, maka di Pilkada ini lakukan dengan sebaik-baiknya," jelasnya.

Editor: Ranap THS
Fotografer: Robi Ardianto