Dikirim oleh Reyn Gloria pada
Tiga pimpinan Bawaslu (kiri ke kanan): M Afifuddin, Abhan, dan Fritz Edward Siregar saat memberikan arahan dalam Rapat Evaluasi Pelatihan Saksi Peserta Pemilu 2019 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (5/11/2021) malam/foto: Pemberitaan dan Publikasi Bawaslu RI

Lombok, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Abhan melihat pelatihan saksi partai politik (parpol) tahun 2019 nyatanya kurang maksimal dalam pendistribusian bahan pelatihan. Hal ini dirasa penting menjadi catatan agar dapat dievaluasi Pemilu Tahun 2024 dapat semakin baik.  Sementara Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin meminta adanya komunikasi lebih baik dengan parpol peserta Pemilu 2024.

Jadwal yang sangat padat dari satu tahapan ketahapan lain, dirasa Abhan menjadi kendala dalam pelatihan saksi parpol ini. Sehingga harapannya, dia meminta Bawaslu hingga tingkat Provinsi dapat melakukan persiapan yang matang sebelumya dalam persiapan bahan.

"Kalau jauh-jauh hari persiapan dilakukan maka kita bisa lebih siap tahun 2024 untuk bisa menyediakan bahan pelatihan saksi, tidak ada keterlambatan lagi," kata Abhan dalam Rapat Evaluasi Saksi Parpol Tahun 2019 di Lombok, NTB, Jumat (5/11/2021) malam.

Bahkan Abhan menegaskan penyiapan data-data kekurangan Pemilu 2019 dapat dikaji lebih lanjut karena pelatihan saksi parpol ke depannya masih menjadi kewenangan Bawaslu, untuk memikirkan desain dan pelatihan saksi yang efektif.

"Mudah-mudahan besok KPU bisa menyusun PKPU pungut hitung bisa jauh hari dari hari pelaksanaan sehingga kita bisa meyediakan bahan dengan waktu yang cukup ," kata Kordinator Divisi Organisasi dan SDM Bawaslu tersebut.

Baca juga: Bagja Uraikan Strategi Bawaslu Dalam Penguatan Saksi Peserta Pemilu

Dalam kesempatan Afif—sapaan akrab Mochammad Afifuddin—menyatakan perlu adanya data-data yang memuat masalah di lapangan terkait pelatihan saksi parpol ini. Sebab adanya data tersebut, Afif meyakini dapat menjadi bekal yang dapat disampaikan ke parpol dan menjelang Pemilu Tahun 2024 skenario pelatihan saksi bisa dipraktekkan dengan lebih baik.

"Saya mendorong praktik yang kita lakukan dilakukan lebih masif terutama di Provinsi karena saya tidak yakin yang kita lakukan di tingkat nasional tidak semua provinsi bisa melakukannya juga. Maka komunikasi ke depan dengan parpol harus semakin baik termasuk peserta pemilu," pesan kepada Bawaslu Provinsi.

Editor: Ranap THS

Fotografer: Reyn Gloria