Dikirim oleh Jaa Pradana pada
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dalam kegiatan Pengisian Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan 2024 di Provinsi Sulawesi Tengah, di Palu, Rabu (23/11/2022).

Palu, Badan Pengawas Pemilihan Umum-
Tiap daerah miliki kekhasan tersendiri dalam penyusunan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pemilu 2024. Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mencontohkan, Sulawesi Tengah (Sulteng) memiliki kerawanan tersendiri seperti karena letak geografis, serta relasi politik lokal yang kuat terkait adanya sumber daya alam.

"Sulteng mempunyai kerawanan tersendiri khususnya daerah-daerah yang sumber daya alamnya kuat misalnya Morowali dan lain lain," ungkap Bagja dalam kegiatan Pengisian Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan 2024 di Provinsi Sulawesi Tengah, di Palu, Rabu (23/11/2022).

Kerawanan khusus yang lain, lanjutnya yakni daerah-daerag perbatasan laut dan geografi yang agak sulit seperti di daerah Banggai Laut dan Banggai Kepulauan. Ini jadi kerawan tersendiri khususnya untuk pengawasan distribusi logistik pada saat pemungutan suara dan rekapitulasi," ujar Ketua Umum Senat Mahasiswa di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia 2001-2002 itu.

Selain itu, Bagja juga menyoroti daerah-daerah yang listriknya terbatas. Dia memandang daerah tersebut termasuk rawan karena bisa mengganggu pelaksanaan penghitungan suara yang biasanya sampai malam hari.

"Kalau sampai malam maka kebutuham listrik harus dipenuhi sampai habis penghitungan. Begitu pemungutan (dilakukan) harus selesai dengan penghitungan juga, jadi tidak boleh berhenti," ungkapnya kepada Anggota Bawaslu serta kepala sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota se-Sulteng.

Bagja juga meminta para jajaran pengawas pemilu di Sulteng untuk menjaga soliditasnya dalam menjalankan kerja-kerja kelembagaan. Baginya, ketidaksolidan penyelenggara pemilu juga masuk dimensi kerawanan akut.

Editor: Rama Agusta
Fotografer: Jaa Pradana