Sigi, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo melakukan supervisi pengawasan pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di Bolobia, Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Dia menyatakan, politik uang bagian penting yang perlu diawasi dalam pelaksanaan PSU tersebut.
PSU sendiri dilakukan sebagai tindak lanjut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) untuk pemilihan legislatif (pileg) yang dilaporkan PDI Perjuangan. Di mana, PSU dilaksanakan hanya untuk suara DPR RI di daerah pemilihan 5 Sigi.
Baca juga: MK Minta Bawaslu Awasi Sanding Data di Bekasi dan PSU di Sigi
"Salah satu yang menjadi fokus pengawasan itu pra-pemungutan suara adalah mencegah politik uang, karena potensinya besar," tutur perempuan yang biasa disapa Dewi ini di SD Bala Keselamatan Bolobia, Minggu (18/8/2019).
Menurutnya, potensi politik uang yang besar dikarenakan proses rekapitulasi suara sudah dilakukan, sehingga suara sebagian partai politik sudah diketahui perolehannya. Maka Ratna pun mengerahkan jajaran Bawaslu tingkat provinsi dan kabupaten/kota melakukan pengawasan sejak jauh hari.
"Jajaran Bawaslu bahkan lima hari sebelumnya sudah melakukan upaya-upaya pencegahan untuk menghindari politik uang pada PSU ini," sebut Kordinator Divisi Penindakan Bawaslu ini.
Dewi pun melihat belum ada tindakan politik uang oleh pihak peserta pemilu hingga akhir PSU dilakukan. Namun memang jika ada laporan, Ratna dengan tegas meminta agar jajaran Bawaslu dapat menindaklanjuti hal tersebut.
Baca juga: Sekjen Bawaslu Ingatkan Satu Kesatuan Fungsi Bawaslu, KPU, dan DKPP
PSU diputuskan MK untuk dilakukan pemungutan suara 17 April 2019, berdasarkan hasil pengawasan jajaran Bawaslu Provinsi Kabupaten/Kota tidak didapatk formulir C7 (daftar hadir). Sehingga, disarankan untuk membuat secara manual namun hal ini tidak dilakukan sehingga menjadi catatan khusus Bawaslu Sigi.
Ratna melakukan pengawasan PSU bersama Komisioner KPU Ilham Saputra di halaman SD Bala Keselamatan Bolobia. Yang punya hak pilih di Bolobia setelah diverifikasi faktual sejumlah 169 orang ditambah daftar pemilih khusus (DPK) 4 orang, sehingga total pemilih menjadi 173 orang.
Editor: Ranap Tumpal HS
Fotografer: Reyn Gloria