Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Puadi menyampaikan Bawaslu harus terus mengembangkan aplikasi digitalnya lebih canggih dan mudah digunakan. Hal ini dikatakannya saat menyosialisasikan elektronik Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (e-PPID) Bawaslu RI.
Menurutnya, orang Indonesia sudah tidak asing lagi dengan gawai, sehingga dia ingin pelayanan Bawaslu bisa semakin dekat dengan masyarakat. Salah satunya melalui aplikasi e-PPID yang bisa diunggah lewat gawai.
"Hampir 170,4 juta orang pegang handphone jadi informasi harus sudah canggih dan tersampaikan dengan mudah. Kita harus lebih tahu, jangan gaptek, jangan kuper, tapi juga jangan sok tahu," jelasnya saat memberikan arahan pada Sosialisasi Aplikasi e-PPID Terintegrasi Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota di Jakarta, Senin (30/5/2022).
Dia meminta agar Bawaslu dapat terus meningkatkan diri dalam memberikan informasi secepat dan setepat mungkin. Pasalnya, Puadi tidak ingin masyarakat mendapat informasi terkait Bawaslu dari pihak luar yang bisa saja itu hoaks dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Jangan sampai nanti informasi informasi yang didapat dari orang. Ini harus bisa terkoordinasi dan terkonsolidasi dari tingkat Bawaslu RI turun ke provinsi turun ke kabupaten/kota," imbuhnya.
Puadi juga berharap dalam rangka persiapan tahapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, Bawaslu harus siap juga sigap mempersiapkan, serta menerima data dalam bentuk elektronik. Selain itu, dia berharap Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Bawaslu jeli memilah informasi dan data mana yang dikecualikan, dirahasiakan hingga yang dapat dipublikasikan.
"Harus mudah, sebelum kita mentransfer informasi ke masyarakat. Kita harus andal dulu untuk memakai teknologi ini," harap Puadi.
Penulis dan Fotografer: Reyn Gloria
 |
 |
Webmail
