Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Jelang tengah malam, rapat proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional dan penetapan hasil pemilihan umum tahun 2019 terhenti. Alasannya, kendala teknis akibat rusaknya mesin fotokopi milik KPU sehingga tak bisa menggandakan lembaran data yang akan dibagikan kepada peserta rapat.
Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin masih sempat bergurau dengan situasi ini. "Mau ngapain lagi di sini? Snack saja tidak ada, gimana sahur?," tanya Afif menggelitik peserta rapat di Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019) malam.
Sontak, peserta rapat yang awalnya sudah terlihat terkantuk langsung tertawa mendengar kelakar Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu tersebut.
"Ini malam rasanya kayak puasa lagi kita," tambah lelaki yang biasa disapa Afif ini membuat suana ruang sidang riuh.
Komisioner KPU Ilham Saputra pun menimpali kelakar Afif. "Lama-lama mirip Gus Dur, Pak Afif ini," tunjuknya seraya tertawa.
Sebagai informasi, lantaran kendala teknis rusaknya mesin fotokopi membuat lima berkas hasil suara yang telah dibuka segelnya, tidak dapat diperbanyak dan diberikan kepada peserta pemilu.
Kelima kotak suara yang segelnya telah dibuka yaitu Lima (Peru), Windhoek (Namibia), Harare (Zimbabwe), Khartoum (Sudan), dan Oslo (Norwegia). Karenanya, saksi partai dari Partai Kebangkitan Bangsa sempat menanyakan soal keamanan data hasil pemilu di luar negeri tersebut.
"Insya Allah, aman! Aman, aman. Tadi kan sudah difoto juga sebagian oleh teman-teman," jawab Ilham.
Dia meyakinkan, bila ada masalah dapat dilihat melalui data pembanding yang dimiliki oleh Bawaslu.
Editor: Ranap Tumpal HS