Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo mengatakan, mahasiswa peserta Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu 2019 mengajarkan untuk menjaga persatuan dalam perbedaan. Menurutnya, peserta lomba bisa bersahabat dengan lawan debat yang jelas-jelas berbeda pendapat saat kompetisi berlangsung.
"Saya dengar peserta selalu mengatakan, lawan debat adalah sahabat berpikir," katanya di Jakarta, Senin (16/12/2019).
Dewi mengaku terharu mendengar kata-kata dari peserta debat. Dia tak menyangka pemuda dan pemudi ini lebih dewasa dalam perbedaan. Sebaliknya, Dewi teringat bagaimana perbedaan politik yang membelah masyarakat pemilih akibat perbedaan dukungan. Padahal, masyarakat Indonesia terkenal dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetap satu.
"Kita semua harus belajar dari peserta debat ini. Lihat saja, mereka lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan," terangnya.
Salah satu tujuan kompetisi debat adalah membuka ruang kritik antarpeserta. Akan tetapi, baginya kritik yang tajam dengan gaya penyampaian yang terstruktur, sistematis, dan objektif tidak menimbulkan permusuhan antarpeserta.
"Jika saja masyarakat Indonesia bisa belajar dari mereka. Mungkin tidak akan terjadi pembelahan massa akibat kepentingan dan dukungan politik," terangnya.
Sebagai tambahan informasi, metode debat adalah memperdebatkan satu tema yang telah dipilih tentang penegakan hukum pemilu. Lalu, dua tim yang terdiri dari tiga orang saling memperdebatkan. Satu tim harus mendukung atau pro dengan tema dan satu lagi harus kontra. Hal ini menjadi tantangan bagi peserta debat sehingga, tidak ada pemikiran yang sama.
"Namun saya bahagia, selain cerdas, penyampaiannya cepat dan sistematis. Terpenting, tidak ada yang emosional," ujarnya.
Dewi juga mengingatkan, perbedaan itu adalah alamiah. Tidak ada yang bisa memaksa manusia untuk satu pemikiran dan satu cara pandang. "Jika kehidupan berbangsa dan bernegara menggunakan cara berpikir peserta debat mungkin tidak akan terjadi pembelahan-pembelahan saat penyelenggaraan pesta demokrasi," tutupnya.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Muhtar