Dikirim oleh Nofiar pada
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda dalam Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Tata Kelola Organisasi Pengawas Pemilu di Yogyakarta, Jumat (29/8/2025).

Yogyakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum-Anggota Bawaslu, Herwyn J.H Malonda mendorong pentingnya penguatan kelembagaan untuk pengawasan pemilu berjalan lebih baik, profesional, dan responsif terhadap tantangan zaman.

“Ini saat yang tepat bagi kita untuk merefleksikan perjalanan kelembagaan Bawaslu. Penguatan ini bukan hanya soal prosedur elektoral, tetapi juga menjaga suara rakyat sebagai inti demokrasi,” ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Tata Kelola Organisasi Pengawas Pemilu di Yogyakarta, Jumat (29/8/2025).

Proses rekrutmen, kata dia, harus menghasilkan pengawas yang berintegritas dan profesional. “Kami ingin memastikan seluruh jajaran pengawas bisa bekerja optimal. Termasuk pengawas ad hoc, karena merekalah garda terdepan dalam menjaga kedaulatan rakyat,” tegasnya.

Selanjutnya, Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu RI tersebut menyebut tantangan serius di ruang digital, termasuk penyebaran disinformasi yang kian marak dengan hadirnya teknologi kecerdasan buatan (AI). Untuk itu, lanjut dia, Bawaslu telah menyiapkan command center sebagai langkah antisipasi dalam mendeteksi potensi masalah di masa mendatang.

Selain itu, Herwyn membuka ruang kritik dan masukan dari berbagai pihak, terkait keberadaan Bawaslu di masa depan. Ia menyebut kritik publik, sebagai bagian dari dinamika demokrasi yang perlu dijawab dengan introspeksi dan penguatan kelembagaan.

“Harapan kami, Bawaslu tidak hanya menjadi pengawas pemilu, tetapi juga berkembang sebagai lembaga pembelajaran demokrasi di Indonesia,” tutupnya.

Editor: Reyn Gloria

Foto: Nofiar