• English
  • Bahasa Indonesia

Gugurnya Ansor Umar, Pahlawan Demokrasi Sumedang Rasa Kupang

Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja berbincang dengan Pipih Rahwati istri dari almarhum Ansor Umar sebagai anggota Bawaslu Kabupaten Sumedang yang tinggal di kampung Cijeler, kecamatan Situraja kabupaten Sumedang, Sabtu, (4/5/2019)/Foto: Nurisman

Sumedang, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Kediaman Pipih Rahwati masih dirundung duka. Di depan rumah, terpal serta deretan kursi masih berjajar guna kegiatan doa dan tahlil untuk suaminya, Ansor Umar (37). Malam ini merupakan tujuh hari wafatnya Ansor sekaligus menjadi doa dan tahlil terakhir yang digelar pihak keluarga.

Ansor merupakan salah satu dari ratusan penyelenggara pemilu yang wafat kala melaksanakan tugas mengawal pesta demokrasi. Ia menjabat sebagai Komisioner Bawaslu Kabupaten Sumedang.

Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja turut berbelasungkawa dengan mengunjungi keluarga almarhum di Desa Cijeler, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Ia disambut haru oleh Pipih yang mengenakan pakaian serba hitam.

Semasa hidupnya, kata Pipih, suaminya sangat baik, pekerja keras serta dikenal tak suka marah. Ansor sendiri meninggalkan dua anak yang masih kecil. Syazwan Jauzan Alfiansyah (8 tahun) serta Mariam Elia Umar (9 bulan). Mau tidak mau, keduanya kini jadi anak yatim melanjutkan hidup tanpa sosok ayah.

Dalam riwayat kesehatannya, Pipih bercerita, sang suami tak pernah mengidap penyakit kronis. Lelaki kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menurutnya hanya mengeluh sakit maag. Usai pulang berdinas melakukan kegiatan kepemiluan, Ansor kala itu mengaku lelah dan minta istirahat.

"Mungkin itu terakhir yang dirasa. (Almarhum) sempat minta dipijit tapi enggak jadi. Dia minta paracetamol, badannya agak panas terus tidur," tutur Pipih kepada Bagja, Sabtu (4/5/2019).

"Jam tiga saya bangunin, mau ngecek (kesehatannya) sudah (wafat). Kaki, badannya sudah dingin," imbuhnya sambil terisak.

Tangis haru Pipih makin tak terbendung kala Bagja memberikan santunan dari Bawaslu RI dan cindera mata untuk kegigihan Ansor yang telah menjadi pengawas Pemilu sejak tahun 2012.

"Kami ucapkan terima kasih beliau sudah mewakafkan banyak waktu dan tenaganya untuk demokrasi bangsa ini. Ini tidak seberapa dari Bawaslu RI dan kawan-kawan satu perjuangan lainnya," papar Bagja.

Pria jebolan Universitas Indonesia (UI) itu lantas menyebut sosok Ansor sebagai pahlawan demokrasi Sumedang rasa NTT. Sebab, Ansor lahir di Kupang NTT, namun sempat mencicipi kehidupan sebagai aktivis Sumedang yang juga dikenal sebagai Kota Tahu. Bagja menilai, bahasa Sunda Ansor sudah amat fasih.

Setelah itu Bagja serta rombongan turut berziarah ke makam almarhum yang tak jauh dari kediamannya.

Editor: Ranap Tumpal HS
Fotografer: Nurisman

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu