Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Bercermin Pemilu 2019, Anggota Bawaslu Mochamad Afifuddin menyoroti kampanye melalui media sosial (medsos) yang dinilainya bermasalah. Menurut dia, permasalahan yang ditimbulkan akibat kampanye di medsos tidak terbayangkan sebelumnya.
"Jadi kami penyelenggara pemilu, baik Bawaslu dan KPU dihadapkan masalah yang belum ada sebelumnya, yaitu kemeriahan medsos. Memang ini banyak manfaat, tapi ketika dia masuk ke dalam ranah kampanye, itu mumet (pusing) kita," katanya saat kegiatan Evaluasi Pemilihan Umum yang diselenggarakan Bawaslu DKI Jakarta, Minggu (3/11/2019).
Hemat Afif, hal ini diperparah ketika masa kampanye Pemilu 2019 begitu panjang. Dia mengatakan, hal ini membuat permasalahan menjadi bertubi-tubi, terutama ketika aturan yang dimiliki oleh penyelenggara pemilu belum sama sekali menyentuh tentang kampanye di medsos.
"Penggunaan media sosial kita itu sangat masif. Sementara aturan kampanye kita belum menyentuh sama sekali aturan kampanye di media sosial. Aturan kampanye kita masih menyoal baliho, bendera, APK secara fisik, dan seterusnya. Itu konvensional semua," tegas Afif.
Oleh sebab itu, Afif berencana untuk melakukan penyesuaian terhadap aturan-aturan yang berkaitan dengan masa kampanye dan medsos.
"Kami sudah bertemu presiden. Diantara kami sampaikan soal panjanganya masa kampanye. Rekomendasinya adalah bagaimana kampanye tidak dilakukan telalu lama dan menyiasati untuk menjaga orang-orang dalam berkampanye di medsos. Ini titik-titik yang harus kita sempurnakan," tutur dia.
Afif berharap, ke depan kebijaksanaan dalam menggunakan medsos dapat disadari oleh seluruh elemen negara untuk menjaga demokrasi pemilu di Indonesia.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Bhakti Satrio Wicaksono
 |
 |
Webmail
