• English
  • Bahasa Indonesia

Bisa Menjadi Peserta maupun Penyelenggara, Abhan Harap Generasi Muda Terlibat dalam Pemilu 2024

Tangkapan layar Ketua Bawaslu Abhan dalam webinar nasional Tantangan Dalam Menghadapi Pemilu Serentak Bagi Milenial, Kamis, (20/10/2021)/foto: Publikasi dan Pemberitaan Bawaslu
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Abhan berharap generasi milenial bisa terlibat kembali pada Pemilu 2024. Kaum milenial sebagai agen perubahan harus dapat mengawal proses transisi demokrasi ke arah yang lebih substantif yakni terlaksananya pesta demokrasi secara free dan fair. Untuk mengawal proses tersebut, kaum milenial dapat berkiprah baik sebagai penyelenggara, peserta ataupun ikut berpartisipasi dalam proses penyelenggara pemilu. 
 
"Milenial bisa melibatkan diri menjadi bagian dari penyelenggara. Mulai dari tingkat TPS sampai PPK. Demikian juga pada bagian pengawasan, bisa menjadi PPL hingga panwascam. Bahkan ikut mencegah serta melaporkan terkait dugaan pelanggaran pemilu," ucapnya dalam webinar nasional Tantangan Dalam Menghadapi Pemilu Serentak Bagi Milenial, Kamis, (20/10/2021). 
 
Dikatakan Abhan, tren generasi milenial ikut berpartisipasi dalam kancah politik saat ini mulai terlihat ke publik ketika hajatan pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden tahun 2019. Banyak anak-anak muda muncul sebagai calon legislatif dan bahkan menjadi juru kampanye (jurkam) dari pasangan calon presiden yang mereka usung. 
 
"Tentunya akan sangat banyak pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari setiap tahap yang dijalani. Milenial harus dapat tampil sebagai penjaga demokrasi, menghormati hak dan kewajiban orang lain, menghargai perbedaan pilihan menghasilkan sumbangsih kajian ilmiah dan tidak terjebak dalam pragmatisme politik," ungkapnya. 
 
Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah periode 2012-2017 ini melihat partai-partai politik hampir di semua lini bertransformasi mencitrakan diri sebagai partai yang mengayomi kepentingan kawula muda. Mulai dari poster, iklan, baliho hingga jargon-jargon yang mengatasnamakan kaum milenial hampir di setiap sudut menghiasi kampanye mereka. 
 
"Apakah generasi ini hanya akan dijadikan komoditi pendulang suara, atau malah juga sebagai aktor yang terlibat aktif mewarnai perubahan dan perbaikan sistem politik di Indonesia?," cetusnya.
 
Editor: Jaa Pradana
Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu