Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Bawaslu memetakan potensi kerawanan pada perencanaan pengadaaan dan distribusi logistik Pemilu. Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menyebutkan potensi tersebut yakni adanya logistik pemilu yang tidak tepat prosedur, tepat jumlah, tepat jenis, dan tepat waktu.
Potensi kerawanan lainnya, lanjutnya dia, soal jumlah surat suara dan sertifikat berita acara pada saat pencetakan harus sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan dan pendistribusian logistik yang tidak tepat sasaran. Juga, soal penyortiran surat suara.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi surat-surat suara yang tertukar antardaerah pilihan (dapil)," ujarnya dalam diskusi kelompok terpumpun bersama Fakultas Ilmu Sosal dan Ilmu Politik - Universitas Gajah Mada (FISIP UGM), Kamis (1/12/2022).
Potensi selanjutnya, kata pria lulusan Universitas Brawijaya Malang yaitu soal aspek keamanan dalam proses pencetakan pendistribusian dan gudang penyimpanan.
Herwyn juga menjelaskan pengawasan pencetakan yang akan dilakukan Bawaslu, tim pengawas mengawasi terhadap kepatuhan penyelenggara dan perusahaan sebagaimana SOP yang diterapkan oleh KPU. Juga, ujar dia, akan dipastikan perusahaan tersebut tidak berafiliasi dengan peserta pemilu.
"Kami akan berupaya melacak data perusahaan pemenang, jangan sampai dia berkorelasi dengan peserta pemilu," tegasnya.
Editor: Reyn Gloria
Foto: Robi Ardianto