Dikirim oleh Nofiar pada
Anggota Bawslu Herwyn JH Malonda (tengah) menyerahkan bibit pohon manggis kepada Rektor Universitas Sumatera Utara Muryanto Amin (kiri) dalam Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Tata Kelola Organisasi Pengawas Pemilu, Rabu (8/10/2025).

Medan, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Bawaslu menggandeng Universitas Sumatera Utara (USU) dalam Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Tata Kelola Organisasi Pengawas Pemilu, Rabu (8/10/2025). Diskusi diselenggarakan untuk memperkuat kolaborasi dan menghadirkan kajian ilmiah dari perspektif akademik dalam menata organisasi pengawasan.

Dalam arahannya, Herwyn menegaskan pentingnya evaluasi tata kelola sebagai proses penguatan kelembagaan secara menyeluruh. Menurutnya, pengawasan pemilu yang efektif hanya dapat dijalankan oleh organisasi yang dikelola secara transparan, profesional, dan berintegritas.

“Bawaslu harus menjadi lembaga pembelajar, bukan hanya pengawas. Evaluasi ini bagian dari tanggung jawab untuk memperkuat keadilan elektoral dan membelajarkan demokrasi,” ujar Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda.

Herwyn menjelaskan, transformasi kelembagaan Bawaslu diarahkan pada tiga fokus utama, yaitu digitalisasi proses kerja, penguatan budaya integritas, dan inovasi pengembangan sumber daya manusia. Digitalisasi dilakukan untuk memperkuat sistem pengawasan dan administrasi berbasis data. Sedangkan penguatan budaya integritas dijalankan melalui program internal seperti Jumat Sehati dan Jumpa Berlian. Program ini menjadi sarana menanamkan kesadaran etika, sosial, dan kepedulian lingkungan bagi seluruh jajaran pengawas pemilu.

Adapun inovasi pengembangan SDM dilakukan melalui penerapan model pelatihan berjenjang, agar kompetensi pengawas di daerah memiliki standar yang setara dengan pusat. “Transformasi ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi membangun karakter pengawas yang berintegritas,” terang Herwyn.

Dalam kesempatan tersebut, Herwyn juga menyerahkan sejumlah buku karyanya kepada Rektor Universitas Sumatera Utara Muryanto Amin. Buku-buku tersebut antara lain berjudul Demokrasi Masa Depan = Pemilu Ramah Lingkungan, Etika Lingkungan dalam Pemilu, Kinerja Pengawas Pemilihan Umum, Catatan Pengawasan Logistik Tahun 2024, Pengukuran Kinerja Pengawas Pemilu: Urgensi dan Tawaran Pilihan Mode, Menjaga Suara di Tanah Seberang, Merajut Kapasitas Pengawas Pemilu, Mewujudkan Bawaslu yang Independen: Tantangan dan Harapan, serta Bawaslu di Tengah Era Big Data.

Pada kesempatan yang sama, Herwyn turut menyerahkan bibit pohon manggis kepada Rektor USU sebagai simbol integritas, keteguhan, dan keberlanjutan nilai dalam pengawasan pemilu. Pohon manggis dipilih karena melambangkan kemurnian dan konsistensi, sebagaimana semangat Bawaslu dalam menjaga keadilan elektoral di setiap penyelenggaraan pemilu.

Melalui FGD ini, Bawaslu berharap dapat merumuskan Matriks Evaluasi Tata Kelola Organisasi Pengawas Pemilu yang berisi indikator terukur mengenai efektivitas struktur organisasi, transparansi laporan publik, serta tingkat kepuasan pemangku kepentingan.

Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat tersebut, hadir bersama Tenaga Ahli Bawaslu Muhammad Arifin Zainal, Kepala Biro Keuangan dan BMN Pekerti Luhur, serta jajaran Bawaslu Provinsi Sumatera Utara. Dari pihak tuan rumah, turut hadir Rektor USU Muryanto Amin, Dekan FISIP USU Hatta Ridho dan Wakil Dekan III FISIP USU Harmona Daulay.

FGD ini menghadirkan sejumlah narasumber utama dan penanggap dari kalangan akademisi dan praktisi. Nelson Simanjuntak, Endang Sulastri, Saut Hamonangan Sirait, dan Iskandar Zulkarnain sebagai narasumber utama dan narasumber penanggap. Diskusi berlangsung dinamis dengan kontribusi aktif civitas akademika dan peserta dari Bawaslu Provinsi serta Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara.

 

Fotografer: Nofiar
Editor: Dey