• English
  • Bahasa Indonesia

Bawaslu Bantu Pengawas Ad Hoc Korban Banjir Bandang Sulteng

Anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo menyerahkan bantuan kepada tujuh orang pengawas pemilu korban banjir bandang di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah/Foto: Irwansyah

Dolo Selatan, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Hari ini, Bawaslu RI menyerahkan sejumlah bantuan teruntuk jajarannya yang tertimpa musibah banjir bandang di beberapa desa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Bantuan itu diserahkan langsung oleh anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo kepada tujuh orang pengawas pemilu ad hoc, terdiri dari enam orang Pengawas TPS (PTPS), dan satu orang Pengawas Kelurahan dan Desa (PKD).

Dalam sambutannya Ratna mengatakan, bantuan tersebut terdiri atas 40 sarung, 50 mukena, 50 jilbab, dan 50 sajadah. Juga uang tunai bagi petugas yang rumahnya rusak berat diterjang banjir bandang.

"Kita meminta Panwascam setempat, untuk mendata petugasnya yang mengalami musibah banjir bandang, berdasarkan tingkat kerusakan yang diderita," aku Ratna, Sabtu (5/4/2019).

Menurutnya, hal ini sekaligus mempertegas komitmen Bawaslu yang tidak pernah tutup mata kepada jajarannya yang mengalami musibah dalam menjalankan tugasnya. Sehingga dari bantuan yang telah disalurkan itu, lanjutnya, bisa mengurangi beban para korban banjir bandang tersebut.

"Itulah maksud kedatangan kami. Memang, bantuan ini nilainya tidak dapat menyelesaikan seluruh masalah. Tapi paling tidak, bisa mengurangi beban para korban," ucap Ratna.

Mantan Ketua Bawaslu Provinsi Sulteng itu pun berharap, kepada jajarannya yang mengalami musibah banjir bandang agar tidak kapok bertugas kembali menjadi pengawas pemilu.

Dalam acara itu, turut hadir seluruh Komisioner Bawaslu Provinsi Sulteng, Ketua Bawaslu Kabupaten Sigi, dan Seluruh Komisioner Panwascam Dolo Selatan. Prosesi pemberian santunan itupun diiringi isak tangis dari para tamu yang hadir.

Ketua Panwascam Dolo Selatan Ithriani S Mahmud, mengapresiasi inisiatif Bawaslu RI yang telah memperhatikan kondisi jajarannya dalam menjalankan tugas. Ia mengaku bangga sebagai Panwascam, karena pekerjaannya itu banyak disebut orang sebagai "pengawal demokrasi".

Salah satu PTPS yang menjadi korban yakni Andris, menjelaskan, pada 28 April lalu, rumahnya rusak berat setelah diterjang banjir bandang dan lumpur, sehingga rumahnya menjadi tidak layak huni.

Ia mengaku, sejak 13 April atau h-3 sebelum pemilu serentak 2019 dilaksanakan, memang di daerahnya sudah sering hujan dengan intensitas tinggi. Bahkan, hujan tersebut sempat membuat banjir daerahnya, yang mengakibatkan sulitnya PKD dan PTPS bekerja mengawal distribusi logistik Pemilu.

Meski dilanda sejumlah kendala, Andris mengaku,, semangat para PKD dan PTPS untuk menjalankan tugas tetap tinggi. Dirinya bercerita, ketika banjir menutup akses jembatan, petugas pengawas rela berenang melawan maut hanya untuk dapat menjalankan tugasnya.

"Pada proses pemilu lalu, memang di desa ini sudah terjadi banjir. Teman-teman PKD dan PTPS ketika bekerja harus menyebrang sungai, bahkan motornya rusak diterjang banjir. Tapi, demi menjalankan tugas negara, kami rela," tuturnya.

Perlu diketahui, pada Minggu (28/4/2019), terjadi banjir bandang di Kabupaten Sigi, yang menyebabkan sejumlah akses jalan di lima kabupaten di Sulteng putus.

Editor: Ranap Timpal HS
Fotografer: Irwansyah

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu