Pidie Jaya, Badan Pengawas Pemilu - Bawaslu mengajak masyarakat Pidie Jaya, Aceh untuk menjadi bagian penting yang menyelamatkan pemilihan bupati dan wakil di kabupaten Pidie Jaya. Masyarakat diminta bergandengan tangan, menyatukan langkah, menyatukan semangat untuk melahirkan pemimpin baik yang akan memegang amanah untuk memperbaiki seluruh pekerjaan rumah bagi Kabupaten Pidie Jaya dari cobaan besar setahun lalu.
Hal tersebut dikatakan Anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo pada kegiatan sosialisasi tatap muka kepada stakeholder dan masyarakat dalam rangka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 di Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (7/12), dimana bertepatan dengan peringatan satu tahun terjadinya gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya.
"Bawaslu melaksanakan kegiatan sosialisasi ini karena menyadari bahwa pemilu bukan miliknya Bawaslu saja, pemilihan ini bukan milik penyelenggara, bukan peserta tapi seluruh masyarakat Pidie Jaya. Baik dan buruknya pemerintahan Kabupaten Pidie Jaya akan ditentukan dari bagaimana masyarakat Pidie Jaya menentukan pilihannya di bilik suara pada 27 Juni 2018," terang Dewi.
Dalam masa yang harus dilewati dalam bentuk kampanye, Dewi Pettalolo berharap masyarakat akan berada ditengah-tengah tahapan. Yakni, untuk tidak membiarkan terjadinya pelanggaran dan kecurangan dan tidak memberi kesempatan kepada siapapun yang ingin menciderai proses pemilihan di Kabupaten Pidie Jaya.
"Tentukan pilihan berdasarkan hati nurani masing-masing. Saya sangat merasakan suasana spiritual dalam ruangan ini, dan saya kira ini mewakili kondisi sosial masyarakat Pidie Jaya. Dengan semangat keimanan dan ketaqwaan yang sudah luar biasa, mudah-mudahan nilai-nilai ini akan terus kita tanamkan bukan hanya dalam praktek kegiatan keagamaan tetapi juga dalam praktek kegiatan berpolitik di Pidie Jaya," katanya.
Dewi menjelaskan pula bahwa Pemilu maupun pemilihan di Pidie Jaya harus dikonstruksikan dengan nilai berbeda yaitu nilai spiritual yang menjadi ujung tombak dari pelaksanaan pemilihan.
"Ini akan kita sampaikan ke Bawaslu RI agar jangan ragu terhadap pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya tahun 2018. Bisa saja panwas tidak bekerja karena tidak ada pelanggaran yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya karena masyarakat sudah sadar dan bahkan menjadi bagian penting dari proses pengawasan itu sendiri. Jika ini nanti terjadi, maka ini adalah peristiwa pertama yang terjadi di Indonesia," harapnya.
Selain itu Koordinator Divisi Penindakan ini mengajak masyarakat untuk mengawasi bersama dukungan riil yang diberikan untuk calon perseorangan, dimana di Kabupaten Pidie Jaya sekarang sudah memasuki tahapan verifikasi administrasi untuk calon perseorangan. Ada dua pasangan yang sudah lolos tahapan administrasi dan akan segera memasuki tahapan verifikasi faktual.
"Kebenaran dari dukungan ini perlu kita pastikan, agar penentuan dan penetapan dukungan untuk calon perseorangan ini tidak menemukan kesalahan oleh KIP Pidie Jaya. Saya kira jika kita sudah memulainya dari sekarang Insya Allah pemilihan bupati dan wakil bupati juga akan kita nikmati bersama dari sebuah proses yang telah kita rancang bersama," tegasnya.
Sosialisasi tatap muka kepada stakeholder dan masyarakat dalam rangka pemilihan bupati dan wakil bupati di Pidie Jaya adalah program yang dicanangkan Bawaslu RI di 34 provinsi. Untuk Provinsi Aceh Kabupaten yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah di tahun 2018 antara lain Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Selatan dan Subu Salam.
Hadir dalam sosialisasi tatap muka di Pidie Jaya antara lain Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi, Ketua Bawaslu Provinsi Aceh Muklir, Anggota Bawaslu Provinsi Aceh Asqalani, Kesbangpol, unsur Kominda Pidie Jaya, Kajari, TNI, Ketua dan Anggota Panwaslih Pidie Jaya, Ketua dan Anggota Panwaslu Pidie Jaya, KIP Pidie Jaya, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat pelajar dan mahasiswa serta organisasi masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya.
Penulis/Foto : Christina Kartika
 |
 |
Webmail
