Langsa, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Rahmat Bagja membuka Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) di Kota Langsa, Provinsi Aceh. Dia meyakini anak muda Aceh yang mempunyai ruh kepahlawanan, mampu membawa demokrasi khususnya di Aceh menjadi lebih baik lagi.
“Aceh terkenal dengan kepahlawanannya, siapa yang tidak kenal dengan laksamana Keumalahayati, Teuku Umar, Cut Nyak Dhien. Saya yakin dan percaya, adik-adik peserta SKPP mampu mewarisi semangat juang para pahlawan guna membawa demokrasi di Aceh kearah yang lebih baik," cetusnya, Kamis (24/6/2021).
Bagja menjelaskan SKPP ini merupakan salah satu wujud dari implementasi tagline Bawaslu yakni Bersama Rakyat Awasi Pemilu. Dengan menyasar masyarakat golongan muda, peserta SKPP tidak hanya disiapkan sebagai agen pengawas partisipatif, namun juga sebagai pelaku politik di Indonesia yang berintegritas.
Dia menerangkan peserta SKPP akan mempelajari proses dan dinamika penyelenggaraan pemilu mulai dari sebelum tahapan, lalu pada tahapan pemilu, hingga setelah tahapan.
"Siklus Pemilu ada tiga, pertama yaitu pre-election seperti penyiapan anggaran, infrastruktur hukum, proses seleksi penyelenggara Pemilu, pencalonan peserta Pemilu, verifikasi peserta Pemilu. Fase kedua adalah election day, seperti kampanye, pemungutan, dan rekapitulasi suara serta penetapan hasil. Kemudian fase ketiga adalah post-election seperti perselisihan hasil di Mahkamah Konstitusi dan Pemungutan Suara Ulang," urai Bagja.
Sebagai informasi, SKPP Tingkat Dasar Tahun 2021 di Kota Langsa diikuti oleh 90 peserta yang berasal dari 6 Kabupaten/Kota yaitu Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang. Pada tahun 2020 program SKPP secara daring (online) juga telah dilaksanakan yang alumninya telah melaksanakan banyak program pengawasan partisipatif di seluruh kabupaten/kpta dalam wilayah Provinsi Aceh.
Editor: Jaa Pradana
Fotografer: Aji (Panwaslih Aceh)