Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Ketua Bawaslu Rahmat Bagja berharap kehadiran WhatsApp Channels dapat membantu perangi penyebaran hoaks pada saat Pemilu 2024. Dia bercermin pada gelaran Pemilu 2019 yang mana penyebaran hoaks begitu masif melalui media sosial.
“Kita punya banyak pengalaman tentang pada 2019 bagaimana media sosial menjadi salah satu yang dituju oleh oknum untuk menyampaikan hoaks dan berita bohong. Tapi sebaliknya untuk mengetahui sebuah berita itu benar atau tidak. Ini yang menariknya di media sosial, dua hal yang bertentangan ini bisa ada di media sosial,” ungkapnya dalam kegiatan Onboarding WhatsApp Channels untuk Partai Politik dan Peserta Pemilu pada Kamis (14/12/2023).
Bagja menekankan, kehadiran media sosial dalam mengurangi penyebaran hoaks memiliki peran sentral. Hal ini tambah dia, disebabkan pada dasarnya media sosial menjadi sebuah acuan dan juga pusat informasi yang baik dalam pemilu.
“Oleh sebab itu semua platform yang kemudian terlibat dan juga diikutkan dalam pemilu kali ini, yang melibatkan juga seluruh komponen masyarakat, diharapkan platform mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap persoalan-persoalan penyebaran hoaks dan juga berita bohong,” terang Bagja.
Sebagai informasi, WhatsApp memberikan sebuah layanan untuk berbagi informasi resmi terkait Partai Politik dan Peserta Pemilu untuk masyarakat dan kelompok pendukung secara satu arah melalui WhatsApp Channels. Informasi yang dibagikan melalui Channels muncul pada menu Updates, terpisah dari obrolan dan panggilan pribadi yang tetap terlindungi dengan enkripsi end-to-end.
Editor: Reyn Gloria