Banjarmasin, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengajak mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin untuk mengawal demokrasi di Indonesia. Salah satu peran mahasiswa yang dianggapnya penting dalam mengawal demokrasi adalah dengan tidak takut untuk mengritik pemerintah jika menemukan keganjilan.
"Jadi kalau sampai saat ini kita masih merasakan ketidakadilan maka pertanyaan itu bukan untuk dijawab dengan sistem. Akan tetapi, dijawab dengan memperbaiki kondisi moral masyarakat. Siapa yang punya tanggung jawab? Ya teman-teman ini," ujarnya di hadapan mahasiswa UIN Antasari, Kalimantan Selatan, Jumat (8/11/2019).
Hematnya, dalam demokrasi yang ada saat ini, terdapat peran serta kepala daerah. Oleh sebab itu, dia juga mengajak mahasiswa untuk mengawasi Pilkada Serentak 2020 agar dapat terciptanya demokrasi yang ideal.
Dalam mengawasi pilkada, Bagja mengimbau mahasiswa untuk tidak takut melakukan kritik dan melaporkan jika terjadi pelanggaran yang dilakukan baik oleh penyelenggara pemilu maupun peserta pilkada.
"Anda harus mengubah kebiasaan ini. Mengubah budaya demokrasi kita ke arah yang lebih baik karena kami inginkan teman-teman menjadi aktor penting dalam demokrasi," jelas Bagja.
Senada dengan Bagja, Rektor UIN Antasari Mujiburahman mengatakan, Bawaslu sendirian tidak akan mampu untuk mengawal demokrasi di Indonesia. "Ini dosa kolektif. Maka kita harus mengingatkan diri kita semua dan memaksimalkan peran yang mungkin bisa kita lakukan untuk menyehatkan demokrasi kita," pungkasnya.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Bhakti Satrio