Medan, Badan Pengawas Pemilihan Umun - Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengajak mahasiswa mengawasi penyelenggara pemilu, termasuk pengawas pemilu baik tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kota, dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam). Dia pun meminta para mahasiswa mau mengawasi berbagai pihak yang dianggap rawan diintervensi untuk bermain mata menyalahgunakan wewenang.
"Penyelenggara pemilu kami tolong diawasi. Siapa tahu ada Panwascam main mata? Siapa tahu ada Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota main mata atau berpihak ke peserta silakan dilaporkan ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu)," katanya saat menjadi narasumber kegiatan Sosialisasi Tatap Muka Kepada Kelompok Masyarakat Rentan dalam Rangka Persiapan Pengawasan Pilkada 2020 di Medan, Sumatra Utara, Kamis (19/12/2019).
Bagja mengaku, pihaknya agak kesulitan untuk mengawasi penyelenggara pemilu yang bermain mata dengan peserta pemilu. Pasalnya penyelenggara pemilu merupakan salah satu yang rentan diintervensi. "Penyelenggaraan pemilu merupakan salah satu pihak yang rentan juga untuk diintervensi," katanya.
Selain penyelenggara pemilu, lanjutnya, aparatur sipil negara (ASN) juga pihak yang rentan diintervensi. Sehingga, netralitas ASN juga menjadi pekerjaan rumah (pr) bagi pengawas pemilu terhadap mereka yang membuat pertemuan dalam rangka memenangkan calon kepala daerah.
"PR kita terbesar adalah ASN yang berpihak karena biasanya yang patut dicurigai, diawasi adalah teman-teman yang memiliki kedudukan di pemerintahan. Kami harapkan bagi teman-teman pihak inilah yang harus juga kita awasi," jelasnya.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Robi Ardianto