Sanur, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Mochamad Afifuddin mengajak jajaran pimpinan Bawaslu di daerah untuk berani mengambil resiko melakukan improvisasi dalam kepemimpinannya.
Hal tersebut dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam acara Implementasi PeningkatanKapasitas SDM Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota di lingkungan Bawaslu se-Provinsi Bali, Rabu (18/9 2019).
Baca juga: Afif Beberkan Kekurangan Sipol dalam Pemilu 2019
Menurutnya, keberanian mengambil risiko seorang pemimpin terkadang banyak memudahkan dalam kinerja suatu lembaga. Afif mencontohkan jajaran pimpinan Bawaslu jelang Pemilu Serentak 2019 dengan menerapkan sistem pengawasan online berbasis aplikasi Android bernama Siwaslu (Sistem Pengawasan Pemilu). Dia bilang, meski masih banyak kekurangan, tetapi dalam sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konsitusi, terbukti Siwaslu banyak membantu Bawaslu dalam proses persidangan untuk memberikan keterangan tertulisnya.
Bahkan Siwaslu, lanjutnya, menunjukkan bukti kesiapan Bawaslu dalam meningkatkan sumber daya manusia guna menyukseskan pelaksanaan Pemilu Serentak 17 April 2019 lalu. Afif mengkalim, keberadaan Siwaslu diharapkan dapat meminimilasir kecurangan.
"Keberanian dalam berimprovisasi merupakan kehebatan seorang pemimpin," kata Afif, Rabu (18/9/2019).
Sadar membuat Siwaslu lalu tidak sepenuhnya disetujui kebanyakan orang, namun dia meyakini sistem tersebut memudahkan jajaran Bawaslu paling bawah hingga Pengawas TPS. "Memang tidak selalu kebijakan baik dapat didukung orang. Tapi yang penting Bawaslu sudah bekerja semaksimal mungkin," pungkasnya.
Editor: Ranap THS
 |
 |
Webmail
