Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Bertambahnya jumlah pengawas pemilu membuat Bawaslu memberikan perhatian khusus. Selain terus melanjutkan koordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) guna memberikan santunan, Bawaslu juga bakal memberikan bantuan bersifat 'charity'.
Perlu diketahui, hingga Kamis, 25 April 2019 pukul 23.05 WIB, sebanyak 55 orang meninggal dunia dari sebelas provinsi yang tersebar di 31 kabupaten/kota. Ditambah pengawas yang sakit: 234 orang sedang menjalani pengobatan rawat inap dan 725 lainnya sedang ditangani lewat pengobatan rawat jalan.
Sambil menunggu kepastian dana santuan oleh Kemenkeu, Bawaslu juga ikut langsung memberikan bantuan. Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin menegaskan, bantuan kemanusiaan akan diberikan dari Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
"Kita (Bawaslu) upayakan komunikasi agar ada santunan yang resmi dari negara," ujar Afif saat menyambangi kantor KPU, Jumat (26/42019).
"Kita (Bawaslu) juga memberikan santunan yang bersifat 'charity'," tambahnya.
Terus bertambahnya jumlah pengawas pemilu yang meninggal akibat kelelahan harus diantisipasi. Sebelumnya, Afif mengaku, menerima kiriman video yang memperlihat seorang Pengawas TPS tetap mengawasi penghitungan suara di TPS. Padahal, pengawas itu sedang diinfus.
Afif mengungkapkan, Bawaslu langsung memerintahkan agar Pengawas TPS tersebut segera beristirahat dan digantikan dengan pengawas pemilu lain.
"Kita terus melanjutkan pengawasan rekapitulasi sampai penetapan nasional sebagai bentuk penghormatan kita kepada mereka (yang meninggal)," ujar Koordinator Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu ini.
Editor: Ranap Tumpal HS