Jakarta, Badan Pengawas Pemilu – Badan Pengawas Pemilihan Umum menghimbau partai politik sebagai pengusung pasangan calon dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota menghindari orang-orang yang memiliki latar belakang masalah.
“Jangan lagi mencalonkan orang-orang yang bermasalah seperti narkoba atau narapidana, walaupun memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi. Sebab orang-orang tersebut dapat membuat masalah lain ketika sudah terpilih nantinya,” kata Pimpinan Bawaslu, Nasrullah, akhir pekan lalu.
Seperti apa yang menimpa Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi yang dicokok BNN di rumahnya saat melakukan pesta narkoba beberapa waktu lalu. Akibat kejadian tersebut, Nofiadi ditetapkan sebagai tersangka dan diberhentikan sebagai Bupati Ogan Ilir.
“Rakyat Kabupaten Ogan Ilir sudah dirugikan, karena uang telah dihamburkan untuk memilih kepala daerah yang ternyata bermasalah. Ini jadi perhatian khusus bagi parpol untuk memilih orang-orang yang berkualitas,” tutur Nasrullah.
Kasus yang berujung anarkisme yang terjadi pada Pilkada Kota Manado juga menjadi kesalahan partai politik, karena mencalonkan orang yang jelas-jelas masih berstatus narapidana kasus korupsi yang sedang menjalani masa percobaan. Padahal, di sisi lain parpol punya pilihan calon yang lebih berkualitas dan tidak bermasalah.
Selain memberi masukan kepada partai politik, Nasrullah mengatakan bahwa terkait pencalonan, diharapkan semua stakeholders harus memainkan perannya masing-masing secara maksimal, termasuk dokter-dokter yang ditugaskan untuk mengecek kesehatan paslon. Hal ini penting mengingat, paslon yang bermasalah dalam kesehatannya akan menggunakan segala cara untuk mengelabuhi tes kesehatan.
“Kenapa pemeriksaan bebas narkoba tidak secara menyeluruh dengan menggunakan rambut, tidak sekedar tes urine saja. Karena berdasarkan info yang saya tahu, pemeriksaan narkoba menggunakan rambut tidak akan bisa ditutupi,” papar Nasrullah.
Penulis : Falcao Silaban
Foto : Hendru