Dikirim oleh admin bawaslu pada

Cikarang, Bawaslu - Dalam rangka penyelesaian tugas pokok dan fungsi yang telah menjadi kewajibannya menuju kepada optimalisasi kinerja yang penuh dengan Kreatifitas, inovasi dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar Rapat Evaluasi Ketatausahaan Pimpinan di lingkungan Sekretariat Jenderal Bawaslu RI ini di adakan di Grand Cikarang Jakarta, Selasa (17/12).

Hadir pada acara tersebut, Kepala Bagian SDM Roy M Siagian, Kepala Sub Bagian TU Pimpinan Joko Sutrisno, Kepala Sub Bagian Wilayah III Edi Suprianto, Kepala Sub Bagian Kearsipan Waller Lumban Gaol. Hadir sebagai Narasumber dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) MA Malik Dosen Universitas Negeri Jakarta Susy Setiawati Pada kesempatan tersebut narasumber yang sering disapa Susi yang hadir memberikan materi dengan tema Creative Problem Solving pada pemaparannya mengatakan di dalam suatu organisasi lembaga pemerintahan, kreativitas dan inovasi sangat penting untuk ditumbuh kembangkan Slot Deposit Pulsa

Menurutnya Lembaga pemerintahan tanpa krativitas dan inovasi akan berakibat organisasi yang kurang berkembang dan kinerjanya akan selalu menjadi sorotan masyarakat, kritikan, dan apatis bagi institusi itu sendiri. "Oleh karena itu kreativitas dan inovasi pada setiap lembaga pemerintah yang ingin maju harus menguatkan di internalnya terlebih dahulu, dengan demikian ketika di internalnya sudah kuat dan menghasilkan produk organisasi yang siap dan solid, otomatis ketika menghadapi permasalahan eksternal organisasi dapat diatasi," ujarnya.

Menurutnya, organisasi harus menanamkan budaya kerja yang mendukung sebagai terciptanya kreativitas dan inovasi baru. Salah satu cara adalah dengan memberdayakan sumber daya manusia agar selalu bersikap kritis dan menindaklanjuti sifat kritisnya dengan tindakan yang nyata untuk secepatnya menyelesaikan permasalah yang dihadapi. Kemudian sikap tersebut diberikan kesempatan untuk melakukan proses aktualisasi diri.

Sementara itu, Narasumber MA Maliki menambahkan untuk mengidentifikasikan empat tahapan melihat perkembangan suatu organisasi perlu dilihat dari empat tahapan yaitu forming, storming, norming, performing. "Tahapan forming merupakan suatu tahapan di mana anggota kurang yakin untuk menentukan tempatnya dalam kelompok serta prosedur dan aturan-aturan dalam kelompok. Tahapan storming, mulai timbul berbagai macam konflik karena anggota menentang pengaruh kelompok dan kurang sesuai dalam menyelesaikan berbagai macam tugas.

Tahapan norming, kelompok membuat beberapa kesepakatan mengenai peran, struktur, dan norma yang digunakan sebagai acuan dalam berperilaku yang tepat. Dalam periode ini, komitmen dan hubungan yang erat meningkat. Tahapan performing, anggota kelompok menjadi baik dalam kerja sama untuk pola kerja samanya," tambahnya. [HW]