Bekasi, Badan Pengawas Pemilu - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) melaksanakan pelatihan bagi fasilitator (training of trainers) yang akan memberikan bimbingan teknis bagi Pengawas pada Pemilihan Kepala Daerah pada Tahun 2017, di Bekasi, Senin (20/6).
Koordinator Divisi Organisasi dan SDM Endang Wihdatiningtyas mengatakan bahwa berdasarkan pada pengalaman Bimtek pada Pilkada lalu, masih banyak kekurangan yang dialami oleh fasilitator dalam memberikan pelatihan dan pemahaman bagi Panwas Pilkada. Oleh sebab itu, dalam kegiatan ToT kali ini, Bawaslu membekali fasilitator dengan lebih matang.
"Pada Evaluasi Bimtek lalu, ada beberapa yang tidak maksimal diantaranya waktu pelaksanaan yang kurang maksimal serta fasilitator belum menguasai modul, serta perencanaan kurang maksimal," tutur satu-satunya perempuan dalam jajaran Pimpinan Bawaslu tersebut.
Ia menambahkan bahwa pembaruan terhadap modul juga sudah dilaksanakan dengan menyesuaikan dengan perubahan kedua UU Pilkada yang baru ditetapkan. Kegiatan ini harus segera dilakukan mengingat pembentukan terhadap Panwas Pilkada telah dilaksanakan dan harus segera diberikan penguatan kapasitas.
"Oleh karena itu, saya minta untuk yang hadir di sini benar-benar mengikuti ToT dengan baik dan tidak ada waktu lagi bersantai-santai. Saya juga berharap peserta yang mengikuti kegiatan ini yang berhak menjadi fasilitator di kemudian hari, dan tidak boleh diganti dengan orang yang belum mengikuti ToT," tambahnya.
Sementara itu, Pimpinan Bawaslu Nasrullah berharap ToT tidak hanya membekali para fasilitator dengan kemampuan teknis pemilu, namun juga menguasai aspek non teknisnya. Tidak hanya sekedar hukum ansih saja, namun juga ilmu-ilmu yang lain.
"Ini akan menjadi bekal bagi Panwas Pilkada dalam mengambil keputusan atau kebijakan nantinya," tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Bawaslu Muhammad. Ia meminta agar para fasilitator yang ada dapat membangun komitmen untuk membangun organisasi secara personal menuju komitmen lembaga. Untuk mewujudkan komitmen lembaga maka harus didahului dengan komitmen personal.
Untuk membangun komitmen dalam membangun organisasi Bawaslu, Muhammad menerangkan bahwa pekerjaan sebagai pengawas Pemilu/Pilkada merupakan pekerjaan mulia. Oleh karena itu penting untuk mencintai pekerjaan ini dan tidak mudah mencintai pekerjaan ini.
"Pekerjaan ini menentukan pimpinan daerah yang akan membawa kesehjateraan masyarakat di kemudian hari. Apa yang kita kerjakan tersebut sangat mulia dan tidak terbayarkan oleh materi. Ini menjadi dasar Bawaslu yang profesional dan dipercaya oleh masyarakat," katanya.
Penulis/Foto : Falcao Silaban