Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Totok Hariyono menilai peserta Pendidikan Pengawasan Partisipatif (P2P) merupakan pahlawan dan pejuang demokrasi. Dengan sukarela mengorbankan waktu, pikiran dan tenaga untuk belajar seluk beluk terkait pemilu di Indonesia bersama Bawaslu.
"Kalian semua di sini merupakan manusia terpilih. Sadar memilih dirinya untuk dididik menjadi pejuang demokrasi dan Pemilu 2029 nanti," ucapnya saat membuka Pendidikan Partisipatif dengan tema Berfungsi dan Bergerak untuk Pemilu 2029 yang Bermartabat, di Jakarta, Selasa malam, (22/7/2025).
Dikatakan Totok, jika semakin banyak elemen masyarakat yang turut berpartisipasi dalam pemilu, maka Pemilu 2029 akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Sebab, Bawaslu tidak bisa bekerja sendirian. Membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak.
"Para penyelenggara pemilu bersama para stakeholder terkait, pemerintah daerah serta masyarakat harus saling menjaga dan menegakkan demokrasi. Semuanya merupakan mitra strategis dengan peran dan tanggung jawab masing-masing," tuturnya.
Totok menegaskan, para kader P2P jangan takut melontarkan kritikan kepada pihak-pihak yang menghambat laju demokrasi. Sampaikan kritikan dengan akurat. Dilandasi dengan dasar-dasar hukum dan ilmu pengetahuan yang akan diperoleh dalam pelatihan.
"Kalian harus berani. Setelah selesai pelatihan gunakan ilmu dan pengetahuan yang sudah didapatkan, untuk berbakti kepada demokrasi di Indonesia," tegasnya.
Editor: Reyn Gloria
Foto: Hendi Purnawan