Jakarta, Badan Pengawasan Pemilihan Umum- Peneliti Senior Litbang (Penelitian dan Pengembangan) Kompas Bambang Setiawan mengungkapkan hasil survei tahun 2020 mayoritas responden puas terhadap kinerja Bawaslu dalam mengawasi netralitas aparatur sipil negara (ASN). Hal itu berdasarkan tiga indikator yakni puas, tidak puas, dan tidak tahu.
Bambang mengungkapkan kajian tersebut dalam acara diskusi publik bersama media dan pemantau pemilu dengan tema Persiapan dan Tantangan Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 yang diadakan oleh Bawaslu.
Selain itu, masih dalam kajian Litbang Kompas tersebut membuat pertanyaan soal politik uang mayoritas responden menjawab untuk tidak melaporkannya kepada pihak berwenang. "Mayoritas masyarakat tidak melaporkan (praktik politik uang kepada pihak berwenang). Tetapi di balik itu, sebetulnya mereka punya harapan pemilu ke depan bisa lebih bersih," katanya saat diskusi di Media Center Bawaslu, Jakarta, Rabu (16/5/2021).
Selain itu, Bambang juga menjelaskan soal berita bohong dan hoaks yang menjadi pekerjaan rumah penyelenggara pemilu. Dia menyebutkan setidaknya ada tujuh macam hoaks atau berita bohong. "Mulai dari satir atau parodi, koneksi yang salah, konteks yang salah, lalu konten yang menyesatkan, kemudian ada konten tiruan, konten dimanipulasi, dan konten palsu," tutur dia.
Dalam diskusi tersebut dihadiri juga oleh Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar, Sekjen KIPP Kaka Suminta, dan secara daring (dalam jaringan) diikuti pula oleh Anggota KPU I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, dan Editor Media Indoneia Emir Chairullah.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Muhtar
 |
 |
Webmail
