Kabupaten Toraja, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda meminta para pengawas pemilu untuk tidak berhenti meningkatkan kapasitas SDM masing-masing. Bagi dia, peningkatan kapasitas penting senantiasa dilakukan untuk memperkuat kerja-kerja pengawasan Bawaslu dalam menjalankan fungsi pencegahan dan penindakan serta bermanfaat untuk dirinya masing-masing.
"Saya mengharapkan ada pelatihan berkelanjutan, ada upgrade pengetahuan dan keterampilan, mentoring dan kerja sama sesama pengawas pemilu, peningkatan kapasitas secara personal serta uji kompetensi," ucap Herwyn di Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (11/11/2024).
Dia memandang dalam setiap kegiatan peningkatan kapasitas ada pelatihan yang berkelanjutan supaya bisa membantu tugas-tugas pengawasan pemilu. Pasalnya, pemahaman terkait pengawasan pemilu bisa saja dalam situasi tertentu akan berkembang dari waktu ke waktu, bukan jadi berkurang.
Selain itu, Herwyn ingin sesama pengawas pemilu saling belajar. Anggota Bawaslu baik provinsi maupun kabupaten/kota yang lebih mengetahui tentang suatu hal, harus berbagi ilmu dan pengetahuan kepada yang lain demikian pula kepada staf sekretariat.
"Jangan pelit informasi atau ilmu ke sesama pengawas pemilu," cetus Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat itu.
Lebih lanjut Herwyn juga berharap pengawas pemilu tidak berhenti mendapatkan ilmu dari kegiatan atau pelatihan yang difasilitasi oleh lembaga. Pengawas pemilu juga penting untuk meningkatkan kapasitas melalui pendidikan formal atau pelatihan lain.
"Soal pendidikan formal, Bawaslu sampai sekarang tidak pernah melarang ketua, anggota, dan staf Bawaslu untuk kuliah. Cuma mewanti wanti jangan sampai kuliah membuat kinerja terganggu, ada baiknya dilakukan diluar tahapan. Pelatihan non formal lain seperti pelatihan fasilitator, mediator ajudikator dan lain lain juga bisa dilakukan," papar Herwyn.
Dia juga meminta jajaran pengawas pemilu dan sekretariat baik secara rutin atau mendadak melakukan uji kompetensi atau semacam evaluasi. Herwyn menjelaskan Uji kompetensi dilakukan untuk mengecek keterampilan dan pengetahuan pengawas pemilu dan staf sekretariat.
"Karena bisa saja kita sudah tidak tahu tentang regulasi terbaru karena disibukkan dengan hal lain atau justru kemampuan kita sudah tinggi sehingga diperlukan strategi tersendiri dalam peningkatan kapasitas yang tidak bersifat rutinitas membosankan," kata peraih gelar doktoral dari Universitas Brawijaya itu.
Tak lupa Herwyn mengingatkan pengawas pemilu untuk membuat target bacaan terkait regulasi kepemiluan. Hal ini penting karena menurutnya apabila rajin membaca regulasi dan menemukan fenomena atau peristiwa di lapangan maka pengawas pemilu bisa mengambil kebijakan untuk tindakan yang selanjutnya.
"Tetap jaga soliditas, jaga integritas. Karena kalau tidak dilandasi integritas, seberapa cerdasnya seseorang, seberapa tahunya terkait regulasi, seberapa mahirnya tahu pengawasan kalau tidak dibungkus integritas maka akan jadi nol bahkan minus," papar dia.
Editor: BSW
Fotografer: Robi Ardianto