Dikirim oleh Rama Agusta pada
Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo/foto: Publikasi dan Pemberitaan Bawaslu.

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo memberikan gambaran langkah Bawaslu ke depan terkait peran penting perempuan dalam ruang publik. Itu disampaikannya saat menjadi pembicara utama dalam diskusi yang diadakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Pattimura, Selasa (30/11/2021).

"Kami (Bawaslu) telah membuat beberapa program terkait peran perempuan dalam ruang publik," ujar Dewi.

Langkah Bawaslu tersebut ungkap Dewi, seperti menyusun program yang bersifat edukasi terkait peran penting perempuan dalam politik, serta mempromosikan kesetaraan gender di ruang publik.

"Untuk yang ini, khusus pada partai politik dan jabatan-jabatan publik," tegasnya.

Kemudian Mantan Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah itu menambahkan, Bawaslu memiliki wewenang untuk membentuk Bawaslu tingkat Provinsi dan Bawaslu kabupaten/kota. Meskipun, ketentuan minimal 30% keanggotaan Bawaslu Provinsi/Kab/Kota dalam UU belum bersifat wajib. Namun, sebagai bentuk komitmen dalam mengimplementasikan tindakan afirmasi, Bawaslu terus meningkatkan keterwakilan perempuan dalam keanggotaan pengawas pemilu.

"Ini sudah kami mulai dari tingkat provinsi sampai dengan tingkat TPS," tegasnya.

Akan tetapi kata Dewi, meskipun instrumen-instrumen hukum sudah banyak memberi ruang terbuka bagi peran perempuan, pada praktinya belum maksimal dilaksanakan karena masih adanya hambatan kultural dan struktural.

Senada dengan Dewi, Ketua Bawaslu Provinsi Maluku Astuti Usman berpendapat sudah banyak peluang yang diberikan UU untuk memberi peran bagi perempuan dalam ruang publik.

Tetapi peluang tersebut dia menerangkan, masih banyak perempuan yang belum mempersiapkan diri dalam persaingan dengan lelaki. Sebagai contoh, pada Pemilu Serentak 2019, banyak perempuan yang trauma ketika diintimidasi ketika menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu.

"Nah itu adalah bagaimana kendala yang perempuan alami dalam kompetisi yang sehat dalam ruang publik," pungkasnya.

Agenda diskusi tersebut, turut menjadi pemantik diskusi, Direktur Humanum Vivi Marantika, Wakil Ketua P2TP2A Lusi Peilow, dan Ketua Aisyah Maluku Aisyah Manillet.

Editor: Jaa Pradana