Semarang, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menekankan pentingnya fungsi pencegahan dalam penguatan tata kelola kelembagaan pengawas pemilu. Menurutnya, fungsi pencegahan mampu menyokong fungsi yang lain untuk menciptakan keadilan pemilu di masa mendatang.
”Kiranya penting bagi kita mengangkat lagi proses pencegahan yang telah dilakukan oleh Bawaslu, karena keadilan pemilu bisa diwujudkan dalam bentuk pencegahan, pengawasan dan penindakan,” ujarnya saat membuka kegiatan Seminar Nasional Penguatan Tata Kelola Kelembagaan Pengawasan Pemilu yang diselenggarakan di Semarang, Sabtu (20/12/2025).
Bagja menilai fungsi pencegahan yang diserahkan kepada pemantau menjadikan sistem pengawasan justru menjadi tidak efektif. Ada pendidikan politik yang merupakan bagian dari fungsi pencegahan dan penyelenggara pemilu diharuskan hadir didalamnya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pencegahan tidak bisa dilepaskan dari peran aktif lembaga pengawas.
”Penting untuk melakukan penguatan tata kelola bukan hanya penindakan tapi juga pencegahan, Fungsi inilah yang seharusnya masih ada di lembaga pengawas,” ucapnya.
Ketua Bawaslu juga membahas mengenai masa depan kelembagaan Bawaslu, apakah tetap sebagai lembaga pengawas atau bertransformasi menjadi badan peradilan administrasi pemilu menjadi pekerjaan rumah bagi Bawaslu untuk sekarang. Menurutnya, wacana tersebut harus dikaji secara hati-hati karena menyangkut keberlanjutan fungsi pencegahan yang selama ini sudah ada dalam lembaga pengawas pemilu.
Bagja mengajak akademisi dan mahasiswa yang hadir untuk berkolaborasi juga bekerjasama dengan Bawaslu untuk terus melakukan kegiatan yang memperkuat fungsi pencegahan. Bagja menekankan hal tersebut bisa dilakukan selama beberapa waktu kedepan sekaligus mengawal agenda Revisi Undang Undang Pemilu
”Itulah yang saya kira bisa dilakukan teman-teman sekalian untuk mengawal pembahasan RUU Pemilu dan penerapannya pada Pemilu 2029,” tuturnya.
Menutup sambutannya, Bagja secara remi membuka kegiatan dan berharap seminar nasional ini dapat membangun daya kritis bersama terhadap penguatan tata kelola kelembagaan pengawas pemilu.
Teks dan Foto: Bintang
Editor: Hendi Poernawan