Kabupaten Kampar, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda meminta 516 Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) se-Riau untuk mengedukasi pemilih dari minimnya informasi pasangan calon (paslon) yang didapat dalam kontenstasi Pemilihan 2024. Dia menilai memilih pasangan calon (paslon) karena politik uang, desakan pihak lain, dan ancaman bisa terjadi karena pemilih kesulitan mengakses informasi seperti visi, misi, dan program.
"Disitulah pengawas pemilu hadir. Kita sebagai pengawas pemilu harus menjamin itu agar masyarakat mendapatkan informasi seluas-luasnya terkait dengan visi, misi, dan program paslon," cetus dia dalam Penguatan Kapasitas Aparatur Pengawas Pemilu Bagi Bawaslu Kabupaten/Kota serta Panwascam Se-Riau untuk Pemilihan 2024, di Riau, Selasa (20/8/2024).
Herwyn meyakini dengan informasi yang luas, pemilih secara merdeka bisa menggunakan hak pilihnya. "Dia (pemilih) tahu akan memilih siapa, bukan karena dipengaruhi oleh pihak lain seperti desakan, godaan politik uang, ada ancaman untuk memilih paslon tertentu," nilai Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat itu.
Dia menegaskan kebebasan memilih tanpa paksaan dan ancaman telah dijamin oleh konstitusi Indonesia. Maka dari itu pengawas pemilu wajib hadir untuk menegakkan keadilan pemilu yang merupakan tugas utama.
Selain itu, Herwyn juga meminta para Panwascam untuk meningkatkan literasi pengetahuannya terkait pemilihan. Ini penting untuk bisa mengedukasi masyarakat. "Untuk menguatkan kapasitas kita maka harus banyak membaca soal regulasi. Jangan lupa untuk sering berdiskusi," kata dia.
Editor: Hendi Purnawan
Fotografer: JRP