Dikirim oleh Rama Agusta pada
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja saat menjadi narasumber dalam seminar nasional yang diadakan MKD DPR, Jumat (17/3/2023)

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menganggap pola komunikasi antara KPU-Bawaslu yang sering 'naik-turun' dalam tahapan pemilu, sebagai pertanda baik pemilu masih terus berjalan. Menurutnya, komunikasi Bawaslu tidak selalu sejalan dengan KPU.

Misalnya, kata dia, saat Bawaslu tidak diberikan akses untuk mengawasi data pencalonan DPD dalam SILON di KPU. "Jadi kalau bapak/ibu masih melihat komunikasi Bawaslu dan KPU tidak selalu akur, nah itu pertanda pemilu masih terus berjalan," ungkapnya saat menjadi narasumber dalam seminar nasional yang diadakan MKD DPR, Jumat (17/3/2023).

Dia menegaskan pola komunikasi yang kritis antarlembaga, merupakan upaya peningkatan keterbukaan dan transparansi penyelenggara pemilu. "Penyelenggara pemilihan harus meningkatkan keterbukaan dan transparansi selama proses pemilihan umum dengan memberikan akses informasi yang mudah kepada masyarakat," terangnya.

Anggota KPU Yulianto Sudrajat menegaskan komitmen dan independensi KPU dalam hal transparansi dalam kerja-kerja teknis kepemiluan dengan bekerja secara transparan. "Kami (KPU) bekerja sangat transparan karena tidak hanya diawasi Bawaslu atau DKPP saja, tetapi seluruh rakyat ikut mengawasi," tegasnya.