Dikirim oleh Bawaslu Kabupaten pada
Asrul, Panwascam Balaesang Tanjung (baju putih) di Sulawesi Tengah tampak antusias mengikuti bimbingan teknis secara daring yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Donggala, Jumat 24 Juli 2020

Menjadi Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Balaesang Tanjung, Asrul berupaya menjalankan tanggung jawab sepenuh hati. Lelaki berusia 51 tahun tersebut bersama jajarannya antusias mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek) secara daring yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Donggala, Jumat (24/7/2020).

Di Desa Malei, Asrul bersama para staf harus rela mengikuti acara virtual tersebut dengan menaiki pohon. Dari atas dahan, mereka mengikuti kegiatan secara saksama. Beruntung ada semacam ‘bilik’ darurat yang bisa dimanfaatkan guna mendapatkan sinyal internet.

Asrul bagai mematung mendengarkan  informasi dan pengetahuan tambahan dari kegiatan bimtek tersebut. Tekadnya bulat menjalankan kerja-kerja pengawasan pemilihan gubernur dan wakil gubernus Sulawesi Tengah (Tengah) tahun 2020.

Terlebih, saat ini dalam masa pengawasan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. Bagi Asrul penting memastikan hak masyarakat menjadi pemilih tersalurkan. Hal tersebut dalam memastikan pemilihan berkualitas dengan meningkatnya partisipasi publik seiring pandemik covid-19 yang masih berlangsung.   

Asrul mengaku di Kecamatan Balaesang Tanjung memang cukup sulit untuk mendapatkan akses jaringan internet. Ditambah kebiasaan ‘byar pet’ yang membuat aktivitas daring lebih sulit dilakukan. “Apalagi sekarang mati lampu. Kami berharap di daerah ini tersedia fasilitas berupa pembangunan jaringan tower internet,” tuturnya

Memang, Donggala dengan karakteristik wilayah pegunungan belum sepenuhnya terlayani fasilitas internet. Bukan hanya di Kecamtan Balaesang Tanjung, kesulitaan jaringan daring juga terjadi di beberapa kecamatan seperti di Kecamatan Pinembani dan Kecamatan Rio Pakava.

Oleh karena itu, Bawaslu Kabupaten Donggala bakal melaksanakan pertemuan tatap muka guna memaksimalkan pembekalan kepada pengawas Ad hoc (sementara). “Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan mencegah covid-19,” terang Koordinator Divisi Hukum Penindakan dan Penyelesaian Sengketa (HPPS) Bawaslu Donggala, Mohammad Fikri yang juga pemateri dalam kegiatan daring tersebut. (Baca versi asli: Ketua Panwascam Rela Naik Kepohon Untuk Mengikuti Daring

Dari Ketinggian Tujuh Meter

Kesulitan layanan internet juga terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Martinus Do, seorang Panitia Pengawas (Panwas) Kelurahan/Desa harus rela memanjat pohon setinggi tujuh meter. Di Desa Dainao Kecamatan Sabu Liae Kabupaten Sabu Raijua, Jumat (24/7/2020) dirinya pun harus bersusah payah melaporkan hasil pengawasan coklit dari atas dahan.

Hal ini kerap dia lakukan setiap kali saat hendak mengirimkan laporan  kerja ataupun sekadar melakukan komunikasi. “Saya harus memanjat pohon kurang lebih tujuh meter untuk mengirim datanya,” aku Martinus. (Lihat versi asli: Kirim Hasil Coklit, PKD Dainao Panjat Pohon Signal Telkomsel)

Bukan itu saja. Untuk mencapai lokasi pohon yang punya sinyal internet, Martinus harus rela menempuh jarak berkisar dua kilo meter dari kediamannya. Menurutnya, ada juga lokasi yang tersedia sinyal internet tanpa perlu  harus memanjat pohon, namun jaraknya lebih jauh. “Walaupun penuh risiko terjatuh saat memanjat pohon tersebut, saya memilih naik pohon supaya laporannya segera terkirim dengan cepat,” imbuhnya.

Editor: Ranap Tumpal HS

Penulis: Fahrul Islami (Humas Bawaslu Kabupaten Donggala dan First Sony Hard Datu (Humas Bawaslu Kabupaten Sabu Raijua)

Fotografer: Humas Bawaslu Kabupaten Donggala (foto atas) dan Humas Bawaslu Sabu Raijua (foto bawah)