Bulukumba, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin berharap alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) dapat membumikan nilai pengawasan pemilu atau pilkada di tengah masyarakat. Menurutnya generasi muda perlu memahami secara mendalam nilai pengawasan untuk mencerahkan masyarakat.
"SKPP ini dilakukan agar nilai pengawasan dapat terpatri dalam diri generasi muda, sehingga kedepan semakin banyak yang tergerak untuk melakukan pengawasan," ujarnya saat membuka SKPP Zona IV di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu, (21/8/2021).
Afif mengungkapkan kader pengawas tidak harus bercita-cita menjadi penyelenggara. Namun yang terpenting dapat membumikan perspektif pengawasan pemilu kepada masyarakat.
Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar-lembaga Bawaslu ini berharap dengan banyaknya masyarakat khususnya generasi muda yang mengetahui tugas penyelenggara pemilu, maka pembangunan demokrasi bisa lebih baik.
“Kita perlu melakukan pencegahan sehingga orang-orang semakin tahu bahwa berita hoaks tidak boleh disebarkan dan isu SARA sangat membahayakan. Dengan demikian kinerja penyelenggara semakin ringan dan pemilu semakin berkualitas," tuturnya.
“Terselenggaranya SKPP ini diharapkan dapat melahirkan alumni yang dapat menjadi mata, telinga Bawaslu yang akan lantang berteriak tolak politik uang, lantang melawan berita-berita bohong, dan lantang dalam menolak politisasi SARA," Afif menambahkan.
Sementara Ketua Bawaslu Sulsel HL Arumahi mengatakan kampanye politik uang harus dimulai dari desa. Dia mengaku, Bawaslu Sulsel pun terus mendorong terbentuknya Desa Pengawasan dan Anti Politik Uang, Bawaslu melihat di Desa ada proses-proses demokrasi yang harus ditata dengan baik sehingga tidak kontra dengan proses-proses yang terjadi di pusat.
Penulis/Foto: Muh. Ashar (Humas Bawaslu Kabupaten Bulukumba)