Dikirim oleh irwan pada
Anggota Bawaslu Maluku Utara (Malut) Masita Nawawi Gani saat hadir dalam kegiatan Bawaslu Malut di Kota Ternate, Selasa (28/07/2020).

Ternate, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Anggota Bawaslu Provinsi Maluku Utara (Malut) Masita Nawawi Gani sinergikan peran kelompok perempuan untuk sukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Malut. Dia yakin perempuan memiliki  peran penting dalam proses demokrasi di Indonesia khususnya di Malut.

"Ini salah satu langkah dari Bawaslu Malut dan Bawaslu kabupaten/kota di dalamnya yang melaksanakan pilkada 2020 untuk bersinergi dengan kelompok perempuan,” kata Masita di Ternate, Malut, Selasa (28/7/2020).

Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Malut ini menambahkan, banyaknya kelompok perempuan bisa menjadi pilar penting dalam membangun pengawasan partisipatif. Karena itu, sudah menjadi bagian dari Bawaslu untuk mewujudkan komitmen pengawasan partisipatif dengan menggandeng berbagai kalangan, termasuk kelompok perempuan.

Selain itu, lanjut dia, Bawaslu menaruh harapan besar terhadap kalangan perempuan agar bisa berpartisipasi aktif mengawasi dan mengawal Pilkada 2020. Apalagi, kondisi saat ini yang semakin masif dengan fenomena politik uang, ujaran kebencian, maupun berita bohong (hoaks).

“Dalam konteks ini Bawaslu juga menaruh harapan kepada kelompok perempuan untuk ikut berpartisipasi aktif untuk sama-sama mengawal pilkada 2020 nanti. Sebab, kelompok perempuan ini sangat banyak dan terorganisir,” harapnya.

Menurut Masita, keterlibatan berbagai komponen masyarakat terutama kelompok perempuan dalam mengawal pilkada bisa jadi dapat mengantisipasi terulangnya potensi pelanggaran yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu, seperti praktik politik uang, ujaran kebencian, dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).

Srikandi dijajaran Anggota Bawaslu Malut ini meyakini terlibatnya kaum perempuan dalam pengawasan pilkada bisa menjadi corong informasi kepada kalangan masyarakat lain agar tak mudah tergiur politik transaksional.

Sejauh ini, lanjut Masita, kalangan perempuan relatif cukup rentan menjadi target politik uang, ujaran kebencian, atau politik bernuansa SARA. Karena itu, penting menanamkan informasi-informasi yang benar dalam kepemiluan.

Kalangan perempuan juga kami (Bawaslu Malut) dorong berani melaporkan jika menemukan dugaan-dugaan pelanggaran maupun kecurangan pada pilkada 2020 nanti. “Mereka diharapkan bersedia mengawasi proses pemungutan suara disetiap TPS pada hari H 9 Desember 2020 nanti,” tutup Masita.

Penulis dan foto : Humas Bawaslu Malut

Editor : Irwan