Kota Mataram, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Anggota Bawaslu Kota Mataram Muhammad Yusril menyampaikan pihaknya menemukan adanya dugaan oknum Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) berafiliasi dengan bakal pasangan calon (bapaslon) di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 Kota Mataram.
“Bawaslu Kota Mataram telah temukan oknum PPDP yang diduga berafiliasi dengan bapaslon saat mengawasi proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih,” sambung Yusril saat hadir dalam kegiatan Desk Pilkada 2020 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (05/08/2020).
Selain itu, kata Yusril ada DP4 yang tidak mau di coklit dengan alasan pandemi sehingga muncul perspektif negatif dari masyarakat kepada PPDP. Bahkan di Kelurahan Sapta Marga ada wilayah yang tidak bisa dimasuki oleh PPDP dengan sebuah alasan yang tak masuk akal.
Koordinator Divisi SDM dan Organisasi ini menambahkan, ada dua pengawasan yang sedang dan akan dilaksanakan terkait kendala pilkada di Mataram. Dia menjelaskan pengawasannya adalah pencocokan dan penelitian terhadap DP4 dan pengawasan verifikasi faktual (verfak) perbaikan dukungan bapaslon perseorangan.
Yusril mengatakan pola verfak perbaikan nantinya akan berbeda dari yang sebelumnya. Saat ini KPU harus memikirkan juga teknis verfak sesuai protokol kesehatan sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti adanya penularan virus.
Sementara Ketua KPU Kota Mataram M Husni Abidin meyakini demi terlaksanakanya dengan baik, verfak perbaikan tidak dilaksanakan di waktu malam. Verfak perbaikan, sebut dia, akan dilakukan di waktu pagi, siang atau sore. Kami akan menghindari tugas verfak perbaikan dilakukan di waktu malam hari.
Husni menegaskan seluruh PPS dan PPK akan aktif saat verfak perbaikan. “Selama 7 hari di 42 Kelurahan nanti akan dilaksanakan verfak perbaikan. Kami berharap aparat Babinsa dan Babinkabtimas juga turut andil menjaga keamanan dan kenyamanan saat verfak perbaikan sesuai dengan protokol Covid-19.” harap Husni.
Selain itu, kata Husni akan ada dua jenis TPS saat pelaksanaan pungut hitung. Ada TPS umum & TPS khusus. Bagi pemilih yang suhu badannya diatas 37, 23 °C akan memilih di TPS khusus. Sedangkan pemilih yang karantina/positif akan dilaksanakan pemilihan dengan APD lengkap bersama Gugus Tugas dari pukul 12.00 – 13.00 WITA. Husni menerangkan maksimal pemilih di masing-masing TPS berjumlah 500 pemilih yang akan memberikan hak pilihnya mulai pukul 07.00 – 13.00 WITA. Pemilih yang tidak memiliki masker dan sarung tangan akan disiapkan oleh KPU.
“Tugas kita sekarang memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai ini semua. Sehingga pilkada bisa berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.” tutup dia.
Penulis : EA
Editor : Irwan