Tidore, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Bawaslu Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara melauncing program kegiatan Borero Fola Pilkada (pesan dari rumah pilkada) Rabu (08/07/2020). Ketua dan Anggota Bawaslu Abhan dan Ratna Dewi Pettalolo memberikan apresiasi atas program yang digagas Bawaslu Kota Tidore Kepulauan tersebut.
Abhan mengharapkan program pesan dari rumah pilkada yang digagas Bawaslu Tidore mampu melahirkan pilkada yang bersih khususnya di Kota Tidore. “Program ini salah satunya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pilkada. Jajaran Bawaslu Tidore harus segera mengaplikasikannya di lapangan dengan bertemu langsung masyarakat,” harap Abhan.
Saya ucapkan selamat berikut apresiasi atas lahirnya program borero fola pilkada oleh Bawaslu Tidore. Segera lakukan sosialisasi terhadap masyarakat bagaimana untuk mewujudkan pilkada sukses.
Ucapan apresiasi juga dilontarkan Ratna Dewi Pettalolo selaku Anggota Bawaslu. Dewi yakin dengan diluncurkannya program borero fola pilkada bisa menambah semangat pengawasan pilkada di kota Tidore hingga terwujud pilkada yang bersih.
Sementara Ketua Bawaslu Maluku Utara Muksin Amrin yang hadir langsung pada proses peresmian borero fola pilkada memberikan ultimatum akan kesiapan pengawasan pilkada oleh Bawaslu Tidore. Sudah dilaunching artinya pengawasan pilkada di lapangan harus maksimal. Ajak dan gandeng masyarakat untuk sama-sama kawal pilkada Tidore.
Selain itu, Amrin juga menghimbau kepada kepala daerah yang mungkin akan maju kembali pada pilkada 2020 untuk kiranya tidak menyalahgunakan bantuan sosial (bansos) saat pandemik Covid-19 sebagai alat politik untuk meraup suara.
“Saya imbau untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan politik. Kita terutama masyarakat Kota Tidore ingin pilkada nanti berjalan bersih dan sukses,” ujar Amrin.
Ketua Bawaslu Kota Tidore Kepulauan Bahrudin Tosofu menyampaikan maksud dan tujuan digagasnya program borero fola pilkada Kota Tidore Kepulauan. Dia mengatakan hal ini merupakan wadah kultur kedaerahan utuk melakukan sosialisasi masyarakat Kota Tidore supaya mengetahui program dan tahapan pilkada yang di dalamnya bisa menyangkut soal larangan politik uang, berita bohong (hoax), dan keterlibatan ASN.
“Kita hadirkan program ini supaya masyarakat bisa paham atas tahapan pilkada. Dan pada dasarnya memang harus paham supaya bisa mengawalnya sama-sama,” sambungnya.
Jika melihat ke belakang, sepengetahuan Bahrudin, walaupun Tidore merupakan wilayah kepulauan namun setiap pilkada selalu dianggap tanpa ada persoalan. Tetapi hal tersebut tidak membuat puas Bawaslu Tidore untuk meningkatkan proses sosialisasi terhadap masyarakat.
Penulis dan foto : Humas Bawaslu Tidore
 |
 |
Webmail
