Manado, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2020 harus memperhatikan kesiapan sengketa. Dia memprediksi, Bawaslu bakal ‘panen’ sengketa pada masa pencalonan.
Hal tersebut disampaikan Bagja dalam Rapat Koordinasi Evaluasi dan Penyusunan Laporan Akhir Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 2019 didepan Bawaslu Kabupaten /Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (18/07/2019).
Baca juga: Bagja: Bawaslu Sudah Inventarisir SOP Penyelesaian Sengketa Pilkada 2020
Selain itu, Bagja juga mengungkapkan, tekanan relasi antara penguasa lokal ataupun politisi lokal akan lebih terlihat pada Pilkada 2020 nanti. "Ingat, Indeks Kerawanan Pilkada Tahun 2018, yang menjadi perhatian adalah relasi ketegangan antara politisi lokal ataupun pemegang kekuasaan lokal," ungkapnya.
Bagja juga mengingatkan, dugaan-dugaan ataupun potensi penggunaan aparatur sipil negara (ASN) dalam melakukan kampanye-kampanye terselubung.
"Penggunaan ASN itu pasti jadi masalah, ada dugaan bahwa ASN pasti akan digunakan oleh para petahana untuk melakukan kampanye-kampanye terselubung. Potensi itu sangat besar oleh sebab itu teman-teman harus lebih berhati-hati," urai Bagja.
Baca juga: Bawaslu Bengkulu Jelaskan Soal Delapan DPTb Tambahan di Desa Tanjung Agung
Lelaki yang juga menjabat Koordinator Divisi (Kordiv) Penyelesaian Sengketa Bawaslu ini pun mengimbau, seluruh jajaran Bawaslu tingkat kabupaten/kota yang ada di provinsi Sulawesi Utara untuk lebih meningkatkan koordinasi antar sesama pimpinan Bawaslu.
"Koordinasi di antara masing-masing pimpinan itu penting ditingkatkan. Yang mungkin dulu rapat sebulan sekali sekarang coba seminggu sekali agar semakin siap menghadapi Pilkada 2020 nanti," harap Bagja.
Penulis: Rendai Ruauw - Humas Bawaslu Sulut
Fotografer: Valen Wongkar - Bawaslu Sulut
 |
 |
Webmail
